Jalur Pantura Pekalongan Terendam Banjir, Antrean Kendaraan 3 Km
A
A
A
PEKALONGAN - Ruas jalan di jalur pantai utara (pantura) Kota Pekalongan, Jateng terendam banjir sepanjang sekitar 300 meter. Dampak genangan air setinggi 50 cm ini, terjadi antrean arus kendaraan sekitar 3 km mulai Jalan Gajah Mada barat sampai batas kota dengan Kabupaten Pekalongan.
Jalur yang terendam adalah jalan sisi selatan atau arah Semarang- Jakarta. Kendaraan harus jalan satu-satu sehingga menambah panjang kemacetan jalan utama non-tol di utara Pulau Jawa ini. (Baca juga: Jalur Pantura Mundu Cirebon Terendam Banjir, Arus Lalu Lintas Macet)
Petugas Satlantas Polres Pekalongan Kota mengatur arus agar tidak terjadi kemacetan panjang. kendaraan berat berupa truk atau bus juga mobil pribadi harus antre satu persatu. Sepeda motor harus jalan pelan-pelan karena rawan mogok.
Sejumlah pengguna jalan menyebutkan dampak banjir ini harus tertunda beberapa jam sehingga waktu tempuh semakin lama. Pengedara turk dan bus juga angkutan umum banyak yang terlambat karena harus antre meintas di tengah banjir.
"Banjir di pantura ini membuat kami harus antre beberapa jam sehingga waktu tempuh jadi molor. Barang yang seharusnya sampai sore atau malam tertunda sampai. Mungkin baru besok pagi bahkan bisa siang sampainya," kata seorang pengemudi truk, Joko, Kamis (20/2/2020).
Kapolres Pekalongan kota AKBP Egy Andrean Suez menjelaskan, banjir diakibatkan hujan cukup deras mengguyur di pekalongan sejak Rabu malam (19/2/2020) hingga Kamis siang (20/2/2020). "Hujan tidak berhenti dari semalam membuat sejumlah titik terjadi genangan. Di jalur pantura ini juga terendam sehingga sempat mengahmbat arus lalu lintas," ujarnya.
Sejumlah petugas Satlantas langsung diterjunkan melakukan upaya pengaturan arus agar lalu lintas tidak macet dan bisa kembali lancar. Personel TNI juga diterjunkan untuk membantu memperlancar arus juga membantu evakuasi warga. "Kami sejak semalam juga menerjunkan anggota Kodim Pekalongan untuk membantu masyarakat. Semoga hujan segera reda sehingga banjir bisa surut dan masyarakat bisa kembali aktifitas normal," jelas Komandan Kodim (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Arfan Johan.
Hingga Kamis siang (20/2/2020) hujan masih terus mengguyur sehingga genangan banjir masih tinggi dan belum bisa diperkirakan sampai kapan bisa surut.
Jalur yang terendam adalah jalan sisi selatan atau arah Semarang- Jakarta. Kendaraan harus jalan satu-satu sehingga menambah panjang kemacetan jalan utama non-tol di utara Pulau Jawa ini. (Baca juga: Jalur Pantura Mundu Cirebon Terendam Banjir, Arus Lalu Lintas Macet)
Petugas Satlantas Polres Pekalongan Kota mengatur arus agar tidak terjadi kemacetan panjang. kendaraan berat berupa truk atau bus juga mobil pribadi harus antre satu persatu. Sepeda motor harus jalan pelan-pelan karena rawan mogok.
Sejumlah pengguna jalan menyebutkan dampak banjir ini harus tertunda beberapa jam sehingga waktu tempuh semakin lama. Pengedara turk dan bus juga angkutan umum banyak yang terlambat karena harus antre meintas di tengah banjir.
"Banjir di pantura ini membuat kami harus antre beberapa jam sehingga waktu tempuh jadi molor. Barang yang seharusnya sampai sore atau malam tertunda sampai. Mungkin baru besok pagi bahkan bisa siang sampainya," kata seorang pengemudi truk, Joko, Kamis (20/2/2020).
Kapolres Pekalongan kota AKBP Egy Andrean Suez menjelaskan, banjir diakibatkan hujan cukup deras mengguyur di pekalongan sejak Rabu malam (19/2/2020) hingga Kamis siang (20/2/2020). "Hujan tidak berhenti dari semalam membuat sejumlah titik terjadi genangan. Di jalur pantura ini juga terendam sehingga sempat mengahmbat arus lalu lintas," ujarnya.
Sejumlah petugas Satlantas langsung diterjunkan melakukan upaya pengaturan arus agar lalu lintas tidak macet dan bisa kembali lancar. Personel TNI juga diterjunkan untuk membantu memperlancar arus juga membantu evakuasi warga. "Kami sejak semalam juga menerjunkan anggota Kodim Pekalongan untuk membantu masyarakat. Semoga hujan segera reda sehingga banjir bisa surut dan masyarakat bisa kembali aktifitas normal," jelas Komandan Kodim (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Arfan Johan.
Hingga Kamis siang (20/2/2020) hujan masih terus mengguyur sehingga genangan banjir masih tinggi dan belum bisa diperkirakan sampai kapan bisa surut.
(shf)