Banjir Pekalongan Meluas Ribuan Rumah Terendam
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Curah hujan lebat yang disertai angin kencang menyebabkan banjir di Pekalongan semakin meluas pada Sabtu pagi (6/2/2021). Dimana ribuan rumah terendam dengan ketinggian banjir di pemukiman hampir 1 meter.
Ketua RW 5 Pekuncen Wiradesa Muh Rochis mengatakan, meluasnya banjir akibat saluran air dan sungai tak mampu menampung lalu meluap menggenangi pemukiman dan rumah warga.
“Sejumlah daerah yang biasanya tidak banjir kali ini terendam cukup tinggi hingga 1 meter bahkan beberapa lokasi lebih tinggi lagi. Warga kesulitan untuk aktifitas memasak atau mandi juga keperluan lainnya,” kata Ketua RW 5 Pekuncen Wiradesa Muh Rochis.
Banjir di Kabupaten Pekalongan merendam ribuan rumah di Wiradesa, Tirto, Siwalan, Sragi, Buaran dan Wonokerto. Sementara di Kota Pekalongan menggenangi ribuan rumah di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Barat, Utara dan Timur.
Selain itu sejumlah jalan protokol juga terendam air hal ini disebabkan sistem drainase yang buruk.
Kendaraan bermotor yang sudah terjebak kemacetan tidak bisa berputar arah maupun mencari jalan alternatif. "Banjir sangat parah. Airnya tinggi, sehingga tidak ada kendaraan yang berani melitas. Ketimbang kendaraan macet (rusak), mending berhenti dulu," kata Agung (35) salah seorang pengendara motor yang terjebak kemacetan.
Dia mengatakan, arus lalu lintas mulai tersendat sejak dari daerah Tugu. Namun dirinya mengira jalan masih bisa dilewati. "Saya terus jalan. Sampai Mangkang, ternyata banjir cukup tinggi dan tidak bisa dilalui kendaraan," ucapnya.
Ketua RW 5 Pekuncen Wiradesa Muh Rochis mengatakan, meluasnya banjir akibat saluran air dan sungai tak mampu menampung lalu meluap menggenangi pemukiman dan rumah warga.
“Sejumlah daerah yang biasanya tidak banjir kali ini terendam cukup tinggi hingga 1 meter bahkan beberapa lokasi lebih tinggi lagi. Warga kesulitan untuk aktifitas memasak atau mandi juga keperluan lainnya,” kata Ketua RW 5 Pekuncen Wiradesa Muh Rochis.
Banjir di Kabupaten Pekalongan merendam ribuan rumah di Wiradesa, Tirto, Siwalan, Sragi, Buaran dan Wonokerto. Sementara di Kota Pekalongan menggenangi ribuan rumah di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Barat, Utara dan Timur.
Selain itu sejumlah jalan protokol juga terendam air hal ini disebabkan sistem drainase yang buruk.
Kendaraan bermotor yang sudah terjebak kemacetan tidak bisa berputar arah maupun mencari jalan alternatif. "Banjir sangat parah. Airnya tinggi, sehingga tidak ada kendaraan yang berani melitas. Ketimbang kendaraan macet (rusak), mending berhenti dulu," kata Agung (35) salah seorang pengendara motor yang terjebak kemacetan.
Dia mengatakan, arus lalu lintas mulai tersendat sejak dari daerah Tugu. Namun dirinya mengira jalan masih bisa dilewati. "Saya terus jalan. Sampai Mangkang, ternyata banjir cukup tinggi dan tidak bisa dilalui kendaraan," ucapnya.
(msd)