Suara Rintihan Jadi Petunjuk Penemuan Janda Korban Pembunuhan
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Tewasnya Paniyati, (51), janda warga dusun Sunggingan Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong masih menjadi perbincangan warga. Ini lantaran sejak Selasa (31/12/2019) sore, baik Paniyati maupun Rat (50) tidak pulang setelah pamit merumput.
Puluhan warga pun berusaha mencari kedua warga yang masih bertetangga tersebut. Kebetulan Rat juga menjadi Ketua RT 04 di dusun Sunggingan. "Nah akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, kami mendengar ada suara orang merintih Ohh.. Ohh, gitu," ungkap Riyanto kerabat Paniyati kepada Sindonews, Rabu (1/1/2020).
Dia menjelaskan, begitu mendengar rintihan, akhirnya dia meminta tolong warga lain yang sedang melakukan pencarian juga. Kemudian warga menekuman kedua orang tersebut dan segera melaporkan ke Polsek Ponjong. "Tadinya kami melapor ke Polsek Ponjong, kemudian hasil koordinasi ternyata masuk wilayah Polsek Karangmojo," imbuhnya.
Saat ditemukan Paniyati mengalami luka di bagian kepala. Kemudian ada dua luka tusukan di sekitar dada, sabetan di sekitar leher dan juga di bagian lengan." Kemudian kami menunggu polisi datang dan akhirnya korban dibawa ke Polsek Karangmojo ini," katanya.
Sementara Rat, yang juga Ketua RT sudah diberikan perawatan di rumah sakit Pani Rahayu. Dia dalam keadaan sadar ditunggui istrinya. Pria ini mengalami luka tusuk dengan kedalaman bervariasi antara 1 cm hingga 1,5 cm.
Kapolsek Karangmojo Kompol Sunaryo mengatakan pihaknya masih mendalami kasus dugaan pembunuhan tersebut. "Yang jelas kita belum bisa meminta keterangan saksi yang masih hidup, dia mengalami 30 luka tusukan namun ada tujuh yang dangkal sehingga tidak dijahit, lainnya harus dijahit," ujarnya.
Dari sekitar korban diperoleh petunjuk berupa sabit, ikat pinggang serta telepon seluler. Saat ditemukan, posisi Paniyati dalam keadaan setengah telanjang dan posisi telungkup. Sedangkan Rat persis berada disamping Paniyati sambil merintih kesakitan.
Puluhan warga pun berusaha mencari kedua warga yang masih bertetangga tersebut. Kebetulan Rat juga menjadi Ketua RT 04 di dusun Sunggingan. "Nah akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, kami mendengar ada suara orang merintih Ohh.. Ohh, gitu," ungkap Riyanto kerabat Paniyati kepada Sindonews, Rabu (1/1/2020).
Dia menjelaskan, begitu mendengar rintihan, akhirnya dia meminta tolong warga lain yang sedang melakukan pencarian juga. Kemudian warga menekuman kedua orang tersebut dan segera melaporkan ke Polsek Ponjong. "Tadinya kami melapor ke Polsek Ponjong, kemudian hasil koordinasi ternyata masuk wilayah Polsek Karangmojo," imbuhnya.
Saat ditemukan Paniyati mengalami luka di bagian kepala. Kemudian ada dua luka tusukan di sekitar dada, sabetan di sekitar leher dan juga di bagian lengan." Kemudian kami menunggu polisi datang dan akhirnya korban dibawa ke Polsek Karangmojo ini," katanya.
Sementara Rat, yang juga Ketua RT sudah diberikan perawatan di rumah sakit Pani Rahayu. Dia dalam keadaan sadar ditunggui istrinya. Pria ini mengalami luka tusuk dengan kedalaman bervariasi antara 1 cm hingga 1,5 cm.
Kapolsek Karangmojo Kompol Sunaryo mengatakan pihaknya masih mendalami kasus dugaan pembunuhan tersebut. "Yang jelas kita belum bisa meminta keterangan saksi yang masih hidup, dia mengalami 30 luka tusukan namun ada tujuh yang dangkal sehingga tidak dijahit, lainnya harus dijahit," ujarnya.
Dari sekitar korban diperoleh petunjuk berupa sabit, ikat pinggang serta telepon seluler. Saat ditemukan, posisi Paniyati dalam keadaan setengah telanjang dan posisi telungkup. Sedangkan Rat persis berada disamping Paniyati sambil merintih kesakitan.
(wib)