BBM Oplosan Ternyata Aslinya Cuma Sepertiga, Sisanya Minyak Mentah
A
A
A
MERANGIN - Keluhan masyarakat Kabupaten Merangin , Jambi terkait marak beredarnya bahan bakar minyak (BBM) oplosan baik jenis premium, pertalite maupun solar mulai terjawab.
Ternyata BBM oplosan tersebut benar-benar beredar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Merangin. (Baca juga: BBM Oplosan Beredar Luas di Pamenang, Polisi Tutup Mata)
EN (34) pelaku pengoplos BBM yang berhasil ditemui memastikan jika hampir semua minyak oplosan saat ini sudah beredar luas di Kabupaten Merangin.
"Ya hampir semua kecamatan sudah tersebar minyak oplosan, Pamenang, Bangko, Tabir, sebab saya sendiri yang mengecerkan setelah kita oplos dengan minyak mentah," ungkap EN.
Lebih lanjut dia menerangkan jika minyak oplosan ini hanya pada minyak premium, pertalite dan solar. (Baca juga: Oknum Polisi Diduga Terlibat Kasus 10 Ton Solar Ilegal)
"Dalam satu galon ukuran 35 liter itu minyak aslinya hanya sepertiganya, dan dua pertiganya minyak mentah, lalu dicampur obat yang berlogo pertamina. Tugas saya hanya mengoplos dan mengecerkan minyak tersebut ke konsumen. Kalau minyak mentahnya itu dari arah Sumsel dan hampir tiap malam masuk ke Merangin," urainya.
Dengan mengoplos minyak asli dengan minyak mentah, menurut EN dirinya bisa mendapat untung hingga Rp50.000 per galon.
"Sekali antar saya bisa 40 galon, dan rata-rata sehari sampai 2-3 kali antar. Saya hanya pekerja, yang dapat untung ya bosnya. Kalau di Merangin ini banyak kok yang ngoplos BBM, di Pamenang ada, di Bangko juga ada," jelasnya.
Ternyata BBM oplosan tersebut benar-benar beredar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Merangin. (Baca juga: BBM Oplosan Beredar Luas di Pamenang, Polisi Tutup Mata)
EN (34) pelaku pengoplos BBM yang berhasil ditemui memastikan jika hampir semua minyak oplosan saat ini sudah beredar luas di Kabupaten Merangin.
"Ya hampir semua kecamatan sudah tersebar minyak oplosan, Pamenang, Bangko, Tabir, sebab saya sendiri yang mengecerkan setelah kita oplos dengan minyak mentah," ungkap EN.
Lebih lanjut dia menerangkan jika minyak oplosan ini hanya pada minyak premium, pertalite dan solar. (Baca juga: Oknum Polisi Diduga Terlibat Kasus 10 Ton Solar Ilegal)
"Dalam satu galon ukuran 35 liter itu minyak aslinya hanya sepertiganya, dan dua pertiganya minyak mentah, lalu dicampur obat yang berlogo pertamina. Tugas saya hanya mengoplos dan mengecerkan minyak tersebut ke konsumen. Kalau minyak mentahnya itu dari arah Sumsel dan hampir tiap malam masuk ke Merangin," urainya.
Dengan mengoplos minyak asli dengan minyak mentah, menurut EN dirinya bisa mendapat untung hingga Rp50.000 per galon.
"Sekali antar saya bisa 40 galon, dan rata-rata sehari sampai 2-3 kali antar. Saya hanya pekerja, yang dapat untung ya bosnya. Kalau di Merangin ini banyak kok yang ngoplos BBM, di Pamenang ada, di Bangko juga ada," jelasnya.
(shf)