LPA Sumut Sesalkan Perkelahian Antarmurid SD di Labura
A
A
A
MEDAN - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyesalkan terjadinya perkelahian antarmurid Sekolah Dasar (SD) yang viral di kawasan Kecamatan Kualah Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut.
Ketua LPA Sumatera Utara (Sumut), Munirudin Ritonga menyangkan kejadian tersebut. Itu artinya, pihak sekolah seharusnya memiliki kewajiban melindungi anak di lingkungan Sekolah.
"Makanya setelah selesai jam belajar, Guru wajib mengetahui dan memastikan muridnya sudah pulang atau belum. Inilah salah satu indikator Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura belum memiliki Sekolah ramah anak," jelasnya kepada SINDOnews, Kamis (29/8/2019).
Untuk itu, lanjut Munir, LPA Sumut mendorong agar Pemkab Labura melalui Bupati Labura agar dapat mencanangkan Sekolah ramah anak. "Maka kejadian seperti ini tidak akan terulang dan terhindar," tegasnya.Sekretaris LPA Sumut, Junaidi Malik juga menyesalkan peristiwa yang terjadi di Sekolah tersebut. "Kita LPA Sumut mendorong dibentuk sekolah ramah anak di Kabupaten Labura dan meminta Pemkab Labura membentuk Desa ramah anak. Anggarkan melalui dana desa untuk membentuk Satgas perlindungan anak," pungkasnya.
Berdasarkan pengamatan bahwa video perkelahian itu telah menjadi viral dan telah menjadi isu dalam bidang pendidikan namun upaya mediasi dilakukan agar pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara maupun masyarakat lebih melakukan pendekatan kepada anak-anak usia sekolah. (Baca Juga: Viral, Video Siswa SD di Labura Terlibat Perkelahian)
Ketua LPA Sumatera Utara (Sumut), Munirudin Ritonga menyangkan kejadian tersebut. Itu artinya, pihak sekolah seharusnya memiliki kewajiban melindungi anak di lingkungan Sekolah.
"Makanya setelah selesai jam belajar, Guru wajib mengetahui dan memastikan muridnya sudah pulang atau belum. Inilah salah satu indikator Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura belum memiliki Sekolah ramah anak," jelasnya kepada SINDOnews, Kamis (29/8/2019).
Untuk itu, lanjut Munir, LPA Sumut mendorong agar Pemkab Labura melalui Bupati Labura agar dapat mencanangkan Sekolah ramah anak. "Maka kejadian seperti ini tidak akan terulang dan terhindar," tegasnya.Sekretaris LPA Sumut, Junaidi Malik juga menyesalkan peristiwa yang terjadi di Sekolah tersebut. "Kita LPA Sumut mendorong dibentuk sekolah ramah anak di Kabupaten Labura dan meminta Pemkab Labura membentuk Desa ramah anak. Anggarkan melalui dana desa untuk membentuk Satgas perlindungan anak," pungkasnya.
Berdasarkan pengamatan bahwa video perkelahian itu telah menjadi viral dan telah menjadi isu dalam bidang pendidikan namun upaya mediasi dilakukan agar pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara maupun masyarakat lebih melakukan pendekatan kepada anak-anak usia sekolah. (Baca Juga: Viral, Video Siswa SD di Labura Terlibat Perkelahian)
(rhs)