Jonan Minta Warga Patuhi Jarak Aman karena Kawah Ratu Masih Keluarkan Gas

Selasa, 27 Agustus 2019 - 13:18 WIB
Jonan Minta Warga Patuhi...
Jonan Minta Warga Patuhi Jarak Aman karena Kawah Ratu Masih Keluarkan Gas
A A A
BANDUNG BARAT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, meminta masyarakat mematuhi imbauan tidak mendekati Gunung Tangkuban Parahu dan jarak aman sejauh 1,5 Km yang telah ditetapkan. Sebab, Kawah Ratu masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi dan menggeluarkan gas yang berbahaya.

“Yang paling dikhawatirkan adalah keluarnya gas H2S dan SO2 bersamaan dengan erupsi, dan itu tidak ramah terhadap makhluk hidup," kata Jonan kepada wartawan saat mengunjungi Pos Pemantauan PVMBG Gunung Tangkubanparahu, Selasa (27/8/2019).

Jonan sempat mendapatkan penjelasan dari petugas piket pos Gunung Tangkubanparahu serta memantau pergerakan tremor dari seismograf yang ada di pos dan memastikan jika status Kawah Ratu, Gunung Tangkubanparahu masih Level II (waspada).

"Peningkatan status Level II ini kan sudah sebulan, sekarang kami lihat lagi apa mau diubah statusnya apa mau dicabut atau gimana, karena aktivitasnya masih sama," kata Jonan.

Menurut Jonan, latar belakang peningkatan status Tangkubanparahu merupakan hasil pertimbangan berbagai sisi. Aktivitas terbilang masih tinggi dan pemantauan terus dilakukan dari alat yang ada seperti seismograf, CCTV, dan GPS.

Meski untuk erupsi besar seperti Gunung Agung mungkin tidak akan terjadi, namun masyarakat dan pelaku ekonomi sekitar gunung Tangkuban Perahu diimbau untuk tetap waspada. Jika dalam periode tertentu diketahui erupsi menurun, tentu status diturunkan rekomendasi normal.

Dari total 10 kawah termasuk yang kecil-kecil, hanya Kawah Ratu yang kondisinya sangat atif sekarang. Makanya diberi pembatasan radius aman 1,5 km dan akan terus dipantau dari alat monitoring termasuk alat pemantau gas. Untuk Gunung Tangkubanparahu ini jadi salah satu dari total 127 gunung api di Indonesia yang mendapatkan prioritas dalam pengawasannya.

Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Tangkubanparahu, Putra Kaban mengatakan ada sebanyak 5.000 pedagang dan pekerja dari warga sekitar yang berhenti jualan sejak peningkatan erupsi. Kawah Ratu di Gunung Tangkubanparahu mengalami erupsi pada Jumat 26 Juli 2019 pukul 15.48 WIB.

"Kami bersabar dan terus berdoa karena ini kan faktor alam. Sudah tiga hari terakhir di sini dilakukan istighosah semoga kondisi kembali normal. Yang jelas kami tetap patuh pada keputusan PVMBG soal rekomendasi untuk nanti wisata ini dibuka atau belum," imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1884 seconds (0.1#10.140)