Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap Putih, Ini Hasil Evaluasi PVMBG

Selasa, 15 Februari 2022 - 06:51 WIB
loading...
Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap Putih, Ini Hasil Evaluasi PVMBG
Gunung Tangkuban Parahu menunjukkan aktivitas berupa hembusan gas putih dari Kawan Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu, Sabtu (12/2/2022) Foto/PVMBG
A A A
BANDUNG - Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi ( PVMBG ) mengeluarkan hasil evaluasi terkait intensitas aktivitas Gunung Tangkuban Parahu berupa semburan asap yang terjadi Sabtu (12/2/2022).Evaluasi tingkat aktivitas gunung yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Subang itu mengacu pada data pengamatan visual dan instrumental pada periode 30 Januari 2022 hingga 13 Februari 2022.

Kepala Badan Geologi PVMBG Eko Budi Lelono menuturkan, berdasarkan hasil pengamatan visual pada periode 30 Januari 2022 hingga 13 Februari 2022, asap kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi umumnya tidak teramati. Selain itu, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, tenggara, dan selatan.



"Pada tanggal 12 Februari 2022 sejak pukul 11:43 WIB, teramati hembusan asap berwarna putih dari Kawah Ecoma dengan intensitas tipis hingga kuat dengan tinggi mencapai 100 meter dari dasar kawah. Sedangkan pada tanggal 13 Februari 2022 teramati asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi asap 20-60 meter dari dasar kawah," tutur Eko dalam keterangan resminya, Senin (15/2/2022).

Adapun berdasarkan pengamatan instrumental, lanjut Eko, kegempaan Gunung Tangkuban Parahu didominasi oleh gempa hembusan yang berkaitan dengan aktivitas permukaan. Seismograf merekam juga getaran terus-menerus yang disebabkan oleh hembusan gas maupun angin/noise.

"Energi seismik yang diestimasi berdasarkan perata-rataan nilai amplitudo seismic (Real time Seismic Amplitude Measurements/RSAM) menunjukkan fluktuasi tetapi belum teramati adanya peningkatan yang signifikan," katanya.

Estimasi nilai koherensi seismik Stasiun RTU pada Februari 2022, menunjukkan adanya penurunan nilai koherensi yang terjadi akibat peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.

Selain itu, hasil pengukuran deformasi dengan metode tiltmeter berfluktuasi, namun relatif mendatar yang mengindikasikan belum adanya perubahan aktivitas yang signifikan. Data pemantauan deformasi mengindikasikan belum adanya akumulasi tekanan yang signifikan.

"Hasil pengukuran temperatur di lereng Kawah Ratu mengalami peningkatan pada tanggal 12 Februari 2022 dan hasil pengukuran suhu tanggal 13 Februari 2022, temperatur kawah kembali menurun. Peningkatan temperatur yang terjadi pada 12 Februari 2022 masih bersifat transien (sementara)," terangnya.

Terakhir, hasil pengukuran konsentasi gas CO2 relatif stabil, sedangkan konsentrasi gas H2S relatif menurun. Rasio gas C/S pada tanggal 12 Februari 2022 mengalami peningkatan. Hasil pengukuran konsentrasi gas H2S pada tanggal 13 Februari 2022 mulai menunjukkan peningkatan dan rasio gas C/S menurun jika dibandingkan dengan rasio gas C/S tanggal 12 Februari 2022.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)