Semburkan Asap Solfatara, Wisatawan Diminta Jauhi Kawah Gunung Tangkuban Parahu
loading...
A
A
A
BANDUNG - Semburan asap solfatara keluar dari kawah Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu (12/2/2022). Asap solfatara tersebut terdeteksi berasal dari kawah baru gunung api yang terletak di wilayah perbatasan Kabupaten Bandung Barat, dengan Kabupaten Subang.
Berdasarkan laporan dari Desa Tangguh Bencana (Destana) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, dan Fasilitator Destana Ciater, embusan asap solfatara terpantau sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kemungkinan karena uap air Gunung Tangkuban Parahu," ungkap Johanes W dari Destana BPBD Provinsi Jabar, dan Fasilitator Destana Ciater dalam keterangan tertulisnya. Sebagai langkah antisipasi, tim dari Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan pengecekan ke kawah untuk pendeteksian gas.
Menurut Johanes, berdasarkan informasi sementara, catatan aktivitas kegempaan pada alat seismik masih dalam keadaan normal. "Untuk wisata sementara mulai dievakuasi turun menjauh dari kawah," katanya.
Tim dari Destana Ciater, kata Johanes, masih menunggu hasil deteksi dari tim Pos Pantau PVMBG Tangkuban Parahu. "Tim Destana Ciater sudah disiagakan sesuai tupoksinya di pos masing-masing sebagai antisipasi dan edukasi ke warga," katanya.
Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Tangkuban Parahu terakhir kali erupsi pada 2 Agustus 2019 pukul 00:43 WIB. Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi yang terjadi pukul 00:43 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 3 menit 6 detik.
Berdasarkan laporan dari Desa Tangguh Bencana (Destana) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, dan Fasilitator Destana Ciater, embusan asap solfatara terpantau sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kemungkinan karena uap air Gunung Tangkuban Parahu," ungkap Johanes W dari Destana BPBD Provinsi Jabar, dan Fasilitator Destana Ciater dalam keterangan tertulisnya. Sebagai langkah antisipasi, tim dari Pos Pantau Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan pengecekan ke kawah untuk pendeteksian gas.
Baca Juga
Menurut Johanes, berdasarkan informasi sementara, catatan aktivitas kegempaan pada alat seismik masih dalam keadaan normal. "Untuk wisata sementara mulai dievakuasi turun menjauh dari kawah," katanya.
Tim dari Destana Ciater, kata Johanes, masih menunggu hasil deteksi dari tim Pos Pantau PVMBG Tangkuban Parahu. "Tim Destana Ciater sudah disiagakan sesuai tupoksinya di pos masing-masing sebagai antisipasi dan edukasi ke warga," katanya.
Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Tangkuban Parahu terakhir kali erupsi pada 2 Agustus 2019 pukul 00:43 WIB. Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi yang terjadi pukul 00:43 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 3 menit 6 detik.