HUT Kota Amlapura Ke-379 Akan Dihadiri Presiden dan Raja-raja Nusantara
A
A
A
KARANGASEM - Hari jadi Kota Amlapura ke-379 yang dirangkaikan dengan festival budaya nusantara, digelar Jumat (22/6/2019) mendatang. Menurut wartabalionline.com, rencananya festival tahunan itu akan dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri 17 Raja Nusantara.
“Komunikasi dengan pihak kepresidenan sudah terus kita jalin. Kalau tidak ada perubahan jadwal, sampai saat ini Bapak Presiden menyatakan kesiapannya untuk hadir,” ucap Kadis Kebudayaan Karangasem, I Putu Arnawa saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2019).
Terkait gelaran spektakuler itu, Arnawa mengatakan, persiapan baru 60 persen dan sekarang tinggal mematangkan hal-hal yang dinilai masih kurang. Selain kehadiran presiden dan raja-raja nusantara yang membuat HUT Kota kali ini menjadi istimewa karena sesuai dengan visi-misi Pemkab Karangasem.
”HUT Kota Amlapura juga dirangkaikan dengan Festival Pusaka Nusantara. Akan ada banyak agenda bertaraf nasional terkait Jaringan Kota Pusaka Indonesia,” jelasnya.
Arnawa menambahkan, Karangasem dipilih menggelar Festival Pusaka, karena memiliki warisan pusaka paling lengkap. Selain Keraton, Karangasem juga memiliki warisan pusaka peninggalan seni budaya kerajaan yang sampai saat ini masih lestari.
”Karena alasan ini maka pusat perayaan kita fokuskan di Taman Budaya Karangasem (Lapangan Candra Bhuana), karena berkaitan dengan HUT kali ini yang mengusung tema Warisan Pusaka.
Sementara itu, menyangkut puncak perayaan HUT Kota Amlapura ke-379 pada 22 Juni mendatang, Kepala Daerah yang diundang dalam apel perayaan tersebut diwajibkan menggunakan pakaian adat sesuai dengan daerah masing-masing. Menurut Arnawa, hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari peraturan gubernur berkaitan dengan penggunaan pakaian adat yang sudah berjalan dengan baik.
“Kenapa harus berpakaian adat, karena kita ingin menunjukkan, bahwa Bali memiliki tradisi dan keanekaragaman busana adat di masing-masing daerah di hadapan Presiden dan para raja nusantara,” terangnya.
Tapi yang menarik, pada puncak HUT Kota itu, undangan terhormat dari 70 Kabupaten akan berkeliling kota dengan menggunakan mobil kuno yang sudah disediakan panitia. Hal itu dilakukan untuk mengenang warisan pusaka kepada masyarakat nusantara.
”Pawai mobil kono akan berhenti di depan Puri Maskerdam Karangasem, dan mengajak para undangan terhormat menikmati jamuan makan siang. Selanjutnya tamu undangan kita ajak menyaksikan pameran foto yang ditampilkan Komunitas Photographer Karangasem,” pungkas Arnawa. (wat)
“Komunikasi dengan pihak kepresidenan sudah terus kita jalin. Kalau tidak ada perubahan jadwal, sampai saat ini Bapak Presiden menyatakan kesiapannya untuk hadir,” ucap Kadis Kebudayaan Karangasem, I Putu Arnawa saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2019).
Terkait gelaran spektakuler itu, Arnawa mengatakan, persiapan baru 60 persen dan sekarang tinggal mematangkan hal-hal yang dinilai masih kurang. Selain kehadiran presiden dan raja-raja nusantara yang membuat HUT Kota kali ini menjadi istimewa karena sesuai dengan visi-misi Pemkab Karangasem.
”HUT Kota Amlapura juga dirangkaikan dengan Festival Pusaka Nusantara. Akan ada banyak agenda bertaraf nasional terkait Jaringan Kota Pusaka Indonesia,” jelasnya.
Arnawa menambahkan, Karangasem dipilih menggelar Festival Pusaka, karena memiliki warisan pusaka paling lengkap. Selain Keraton, Karangasem juga memiliki warisan pusaka peninggalan seni budaya kerajaan yang sampai saat ini masih lestari.
”Karena alasan ini maka pusat perayaan kita fokuskan di Taman Budaya Karangasem (Lapangan Candra Bhuana), karena berkaitan dengan HUT kali ini yang mengusung tema Warisan Pusaka.
Sementara itu, menyangkut puncak perayaan HUT Kota Amlapura ke-379 pada 22 Juni mendatang, Kepala Daerah yang diundang dalam apel perayaan tersebut diwajibkan menggunakan pakaian adat sesuai dengan daerah masing-masing. Menurut Arnawa, hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari peraturan gubernur berkaitan dengan penggunaan pakaian adat yang sudah berjalan dengan baik.
“Kenapa harus berpakaian adat, karena kita ingin menunjukkan, bahwa Bali memiliki tradisi dan keanekaragaman busana adat di masing-masing daerah di hadapan Presiden dan para raja nusantara,” terangnya.
Tapi yang menarik, pada puncak HUT Kota itu, undangan terhormat dari 70 Kabupaten akan berkeliling kota dengan menggunakan mobil kuno yang sudah disediakan panitia. Hal itu dilakukan untuk mengenang warisan pusaka kepada masyarakat nusantara.
”Pawai mobil kono akan berhenti di depan Puri Maskerdam Karangasem, dan mengajak para undangan terhormat menikmati jamuan makan siang. Selanjutnya tamu undangan kita ajak menyaksikan pameran foto yang ditampilkan Komunitas Photographer Karangasem,” pungkas Arnawa. (wat)
(alf)