Ratusan Korban Gempa di Desa Ban Karangasem Masih Bertahan di Tenda Darurat
loading...
A
A
A
KARANGASEM - Warga Desa Ban di Kabupaten Karangasem, Bali masih memilih bertahan di tenda darurat setelah gempa magnitudo 4,8 yang mengguncang pada Sabtu (16/10/2021) meluluhlantakkan rumah-rumah mereka. Ratusan warga ini belum diungsikan ke tempat yang lebih aman, sementara rumah mereka tak bisa dijadikan tempat tinggal.
Kepala Posko Tanggap Darurat Bencana, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, sebagian warga ada yang memilih mendirikan tenda darurat di pekarangan rumah masing-masing karena jarak rumah berjauhan di perbukitan.
"Jarak rumah antarmereka di perbukitan jauh, sehingga tidak mungkin untuk melakukan pengungsian secara komunal," kata Kepala Posko Tanggap Darurat Bencana, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (21/10/2021)
Diketahui, Desa Ban merupakan salah satu desa yang mengalami dampak paling parah akibat gempa Bali. Tenda-tenda darurat terus dibangun oleh TNI untuk para warga.
Selain itu, kata Bagus, untuk distribusi bantuan pangan bagi korban gempa , tidak diberikan dalam bentuk makanan yang sudah jadi. Bantuan diberikan dalam bentuk sembako yang akan dimasak sendiri oleh masing-masing keluarga.
Warga yang mengungsi dan berada di perbukitan itu juga sudah mulai merasakan dampak musim kemarau. Warga mulai kesulitan mendapat air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari seperti minum, mandi dan cuci.
Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem masih terus berupaya memenuhi kebutuhan air tersebut, termasuk dari para relawan yang memberikan bantuan.
Di Karangasem tercatat ada ribuan rumah yang rusak akibat gempa pada Sabtu (16/10/2021) pagi lalu itu. Sebanyak 449 rumah di antaranya dalam kondisi rusak berat.
Kepala Posko Tanggap Darurat Bencana, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, sebagian warga ada yang memilih mendirikan tenda darurat di pekarangan rumah masing-masing karena jarak rumah berjauhan di perbukitan.
"Jarak rumah antarmereka di perbukitan jauh, sehingga tidak mungkin untuk melakukan pengungsian secara komunal," kata Kepala Posko Tanggap Darurat Bencana, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (21/10/2021)
Diketahui, Desa Ban merupakan salah satu desa yang mengalami dampak paling parah akibat gempa Bali. Tenda-tenda darurat terus dibangun oleh TNI untuk para warga.
Selain itu, kata Bagus, untuk distribusi bantuan pangan bagi korban gempa , tidak diberikan dalam bentuk makanan yang sudah jadi. Bantuan diberikan dalam bentuk sembako yang akan dimasak sendiri oleh masing-masing keluarga.
Warga yang mengungsi dan berada di perbukitan itu juga sudah mulai merasakan dampak musim kemarau. Warga mulai kesulitan mendapat air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari seperti minum, mandi dan cuci.
Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem masih terus berupaya memenuhi kebutuhan air tersebut, termasuk dari para relawan yang memberikan bantuan.
Di Karangasem tercatat ada ribuan rumah yang rusak akibat gempa pada Sabtu (16/10/2021) pagi lalu itu. Sebanyak 449 rumah di antaranya dalam kondisi rusak berat.
(don)