Satgas Pamtas Raider 301/PKS Patroli Bersama Tentara Diraja Malaysia
A
A
A
KAPUAS HULU - Satgas Pamtas TNI Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang bersama Yon 10 Rejimen Renjer Tentara Diraja Malaysia (TDM) bakal melakukan Patroli Terkoordinasi Bersama di perbatasan darat kedua negara. Upacara pembukaan Patroli Terkoordinasi (Patkor) antara TNI dan TDM Seri 1/2019 ini dipimpin Dankolakopsrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mewakili Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Herman Asaribab selaku Pangkoops Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia dan Brigjen TDM Mohd Isa Bin Jafar Panglima 3 Briged TDM di Desa Nanga Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (23/4/2019).
Hadir dalam kegiatan Kasiopsrem 121/Abw, Kasiterrem 121/Abw dan Dandim 1206/ Psb, Pejabat TDM dari 3 Briged, Muspika Badau, Perwakilan PLBN Badau dan para tokoh adat serta tokoh masyarakat di Kecamatan Badau.
Dankolakopsrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi menyampaikan, bahwa program Patroli Terkoordinasi ini akan dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Hal ini sebagai bentuk kerjasama pertahanan dalam menjaga perbatasan kedua negara yang dilaksanakan secara fisik terhadap patok perbatasan.
"Kegiatan Patroli Terkoordinasi, diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif sehingga dapat mendukung terlaksananya pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah di kawasan perbatasan darat RI-Malaysia," ujar Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (23/4/2019).
Menurut Bambang, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud hasil kesepakatan bersama pada kegiatan Unit Commander Meeting Siri I/2019 yang telah dilaksanakan. Kegiatan Patroli Bersama ini, selain sebagai simbol kebersamaan, juga merupakan bentuk aplikasi eratnya persahabatan antara kedua institusi yaitu TNI dan TDM di dalam saling menjaga kedaulatan negara yang berbatasan darat.
Patroli koordinasi berdampak positif guna mengontrol aktivitas berbagai kegiatan ilegal seperti Ilegal loging, ilegal mining, trafficking, pelintas batas dan kriminalitas. Seperti narkoba yang sering memanfaatkan celah di perbatasan kedua Negara serta berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan,” tandasnya.
Selain itu juga, kegiatan Patkor ini sebagai bentuk silaturahmi kedekatan antara pasukan TNI yang diwakili oleh Satgas Pamtas Yonif R 301/PKS dan pasukan TDM yang diwakili oleh Yon 10 Rejimen Renjer Diraja. Selain melaksanakan kegiatan Patroli di sepanjang perbatasan, dalam kurun waktu yang ada akan diisi dengan kegiatan kemasyarakatan berupa bakti sosial di 2 lokasi yaitu Masjid Nurul Huddud di Desa Sebindang dan rumah panjang di Desa Kekurak, Kecamatan Badau. Hal ini sebagai bentuk kepedulian TNI dan TDM terhadap masyarakat perbatasan.
"Kegiatan Patroli Terkoordinasi ini akan dilaksanakan selama 5 hari dengan dibagi 2 tim yang masing-masing tim beranggotakan 25 orang gabungan baik prajurit TNI maupun TDM," pungkas Dankolakopsrem 121/Abw.
Hadir dalam kegiatan Kasiopsrem 121/Abw, Kasiterrem 121/Abw dan Dandim 1206/ Psb, Pejabat TDM dari 3 Briged, Muspika Badau, Perwakilan PLBN Badau dan para tokoh adat serta tokoh masyarakat di Kecamatan Badau.
Dankolakopsrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi menyampaikan, bahwa program Patroli Terkoordinasi ini akan dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Hal ini sebagai bentuk kerjasama pertahanan dalam menjaga perbatasan kedua negara yang dilaksanakan secara fisik terhadap patok perbatasan.
"Kegiatan Patroli Terkoordinasi, diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif sehingga dapat mendukung terlaksananya pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah di kawasan perbatasan darat RI-Malaysia," ujar Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (23/4/2019).
Menurut Bambang, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud hasil kesepakatan bersama pada kegiatan Unit Commander Meeting Siri I/2019 yang telah dilaksanakan. Kegiatan Patroli Bersama ini, selain sebagai simbol kebersamaan, juga merupakan bentuk aplikasi eratnya persahabatan antara kedua institusi yaitu TNI dan TDM di dalam saling menjaga kedaulatan negara yang berbatasan darat.
Patroli koordinasi berdampak positif guna mengontrol aktivitas berbagai kegiatan ilegal seperti Ilegal loging, ilegal mining, trafficking, pelintas batas dan kriminalitas. Seperti narkoba yang sering memanfaatkan celah di perbatasan kedua Negara serta berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan,” tandasnya.
Selain itu juga, kegiatan Patkor ini sebagai bentuk silaturahmi kedekatan antara pasukan TNI yang diwakili oleh Satgas Pamtas Yonif R 301/PKS dan pasukan TDM yang diwakili oleh Yon 10 Rejimen Renjer Diraja. Selain melaksanakan kegiatan Patroli di sepanjang perbatasan, dalam kurun waktu yang ada akan diisi dengan kegiatan kemasyarakatan berupa bakti sosial di 2 lokasi yaitu Masjid Nurul Huddud di Desa Sebindang dan rumah panjang di Desa Kekurak, Kecamatan Badau. Hal ini sebagai bentuk kepedulian TNI dan TDM terhadap masyarakat perbatasan.
"Kegiatan Patroli Terkoordinasi ini akan dilaksanakan selama 5 hari dengan dibagi 2 tim yang masing-masing tim beranggotakan 25 orang gabungan baik prajurit TNI maupun TDM," pungkas Dankolakopsrem 121/Abw.
(sms)