Ratusan Warga Minta Proyek PLTA Batang Toru Jangan Diusik
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Pemerhati Hutan Sungai Batangtoru (FPHSB) dan Sipirok Development Organization (SDO) berunjuk rasa di Kantor Camat Batangtoru, Tapanuli Selatan , Sumut, Kamis (21/2/2019). Mereka meminta agar proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru tidak diusik.
Massa berorasi sambil membentang sejumlah spanduk ukuran besar, poster, dan membagi selebaran. Aksi ini menarik perhatian masyarakat dan pengawasan aparat kepolisian setempat. (Baca Juga: SK Amdal PLTA Batang Toru 510 MW Sesuai Hukum dan Peraturan)
Sejumlah poster bertuliskan, ‘Jangan halangi nyala listrik di Batangtoru’, ‘PLTA Batangtoru masa depan kami’, ‘Walhi Jangan Jadi Antek Asing’, ‘Tak usah banyak cerita kau Walhi, kami lebih tahu alam dan lingkungan kami’.
Salah satu pengunjuk rasa Andi S Harahap dalam orasinya mengatakan masyarakat Sipirok, Marancar, dan Batang Toru mendukung penuh dibangunnya PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW tersebut.
"Kami minta oknum maupun kelompok yang tak jelas untuk tidak mengusik ketenangan masyarakat. Biarkan pembangunan PLTA biar cepat selesai, karena masyarakat dan pemerintah membutuhkan energi," kata mereka.
Mangaraja Tenggar mewakili raja-raja luat adat, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pemuda Sipirok, Marancar dan Batang Toru, Angkola Sangkunur dan Muara Batang Toru membacakan pernyataan sikap massa.
Pertama, mendukung sepenuhnya percepatan pembangunan PLTA Batang Toru, kemudian mengakui PLTA yang berada di lokasi Areal Penggunaan Lain (APL) betul-betul memperhatikan lingkungan hidup dan satwa yang ada di areal itu.
Ketiga, menolak pihak lain baik perorangan maupun badan yang mencoba menghalangi/menghambat proses pembangunan PLTA dengan alasan yang tak jelas. Terakhir mengimbau masyarakat di zona proyek PLTA Batangtoru tidak terpengaruh kepada isu-isu negatif.
Usai menyampaikan aspirasinya sekira pukul 12.00 WIB Koordinator Aksi Abdul Gani Batubara warga Desa Bulu Mario, Sipirok mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah mendukung pembangunan PLTA Batang Toru ini.
Menanggapi unjuk rasa ini, Camat Batangtoru M Yamin Batubara mengatakan aspirasi yang disuarakan masyarakat dalam FPHSB dan SDO ini akan disampaikan ke pemerintah kabupaten.
Massa berorasi sambil membentang sejumlah spanduk ukuran besar, poster, dan membagi selebaran. Aksi ini menarik perhatian masyarakat dan pengawasan aparat kepolisian setempat. (Baca Juga: SK Amdal PLTA Batang Toru 510 MW Sesuai Hukum dan Peraturan)
Sejumlah poster bertuliskan, ‘Jangan halangi nyala listrik di Batangtoru’, ‘PLTA Batangtoru masa depan kami’, ‘Walhi Jangan Jadi Antek Asing’, ‘Tak usah banyak cerita kau Walhi, kami lebih tahu alam dan lingkungan kami’.
Salah satu pengunjuk rasa Andi S Harahap dalam orasinya mengatakan masyarakat Sipirok, Marancar, dan Batang Toru mendukung penuh dibangunnya PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW tersebut.
"Kami minta oknum maupun kelompok yang tak jelas untuk tidak mengusik ketenangan masyarakat. Biarkan pembangunan PLTA biar cepat selesai, karena masyarakat dan pemerintah membutuhkan energi," kata mereka.
Mangaraja Tenggar mewakili raja-raja luat adat, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pemuda Sipirok, Marancar dan Batang Toru, Angkola Sangkunur dan Muara Batang Toru membacakan pernyataan sikap massa.
Pertama, mendukung sepenuhnya percepatan pembangunan PLTA Batang Toru, kemudian mengakui PLTA yang berada di lokasi Areal Penggunaan Lain (APL) betul-betul memperhatikan lingkungan hidup dan satwa yang ada di areal itu.
Ketiga, menolak pihak lain baik perorangan maupun badan yang mencoba menghalangi/menghambat proses pembangunan PLTA dengan alasan yang tak jelas. Terakhir mengimbau masyarakat di zona proyek PLTA Batangtoru tidak terpengaruh kepada isu-isu negatif.
Usai menyampaikan aspirasinya sekira pukul 12.00 WIB Koordinator Aksi Abdul Gani Batubara warga Desa Bulu Mario, Sipirok mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah mendukung pembangunan PLTA Batang Toru ini.
Menanggapi unjuk rasa ini, Camat Batangtoru M Yamin Batubara mengatakan aspirasi yang disuarakan masyarakat dalam FPHSB dan SDO ini akan disampaikan ke pemerintah kabupaten.
(rhs)