Sleman Jadikan Salak Sebagai Suvenir Ikonik Daerah
A
A
A
SLEMAN - Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadikan salak sebagai suvenir ikonik daerah. Sebagai langkah awal, Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Sleman menggelar lomba inovasi suvenir dan kemasan dengan objek salak melalui Sleman Innovation Crarft Award (SICA) 2018. Lomba ini dimulai sejak Mei hingga Oktober 2018. SICA diakhiri dengan malam penganugerahan SICA di pendopo rumah dinas bupati setempat, Rabu (3/10/2018) malam.
Baik inovasi suvenir maupun kemasan, masing-masing dipilih tiga pemenang. Selain piagam mereka juga mendapatkan uang pembinaan. Bupati Sleman Sri Purnomo menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada para pemenang.
Dipilihnya salak dalam kegiatan SICA bukan tanpa alasan. Sebab salak, khususnya salak pondoh, merupakan buah khas Sleman yang tumbuh di lereng gunung Merapi. Sehingga ini yang membedakan salak Sleman dengan salak yang tumbuh di daerah lain. Karena itu untuk mempopulerkan salak, di antaranya dengan dibuat cenderamata, baik berupa suvenir dan kemasan salak.
Bupati Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman terus mendorong inovasi untuk menunjang kemandirian ekonomi serta sektor pawirisata Sleman. Baik melalui pembinaan maupun kegiatan lainnya, termasuk kegiatan SICA. "Diharapkan SICA ini dapat mengangangkat potensi salak sebagi suvenir dan kemasan yang inovatif, sehingga bukan hanya akan meningkatkan nilai-nilai jual namun juga aka memberikan nilai tambah," kata Sri Purnomo.
Ketua Dekranasda Sleman, Kustini menambahkan selain untuk mengembangkan produk suvenir dan kemasan, SICA juga untuk menunjang sektor pariwisata, sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat dalam pengembangan kerajian, terutama yang berbasis dengan potensi lokal. Sehingga akan menjadi ciri khas daerah tersebut. "Kami berharap SICA ini akan menjadi suvenir dan kemasan salam Sleman yang ikonik," katanya.
Baik inovasi suvenir maupun kemasan, masing-masing dipilih tiga pemenang. Selain piagam mereka juga mendapatkan uang pembinaan. Bupati Sleman Sri Purnomo menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada para pemenang.
Dipilihnya salak dalam kegiatan SICA bukan tanpa alasan. Sebab salak, khususnya salak pondoh, merupakan buah khas Sleman yang tumbuh di lereng gunung Merapi. Sehingga ini yang membedakan salak Sleman dengan salak yang tumbuh di daerah lain. Karena itu untuk mempopulerkan salak, di antaranya dengan dibuat cenderamata, baik berupa suvenir dan kemasan salak.
Bupati Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman terus mendorong inovasi untuk menunjang kemandirian ekonomi serta sektor pawirisata Sleman. Baik melalui pembinaan maupun kegiatan lainnya, termasuk kegiatan SICA. "Diharapkan SICA ini dapat mengangangkat potensi salak sebagi suvenir dan kemasan yang inovatif, sehingga bukan hanya akan meningkatkan nilai-nilai jual namun juga aka memberikan nilai tambah," kata Sri Purnomo.
Ketua Dekranasda Sleman, Kustini menambahkan selain untuk mengembangkan produk suvenir dan kemasan, SICA juga untuk menunjang sektor pariwisata, sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat dalam pengembangan kerajian, terutama yang berbasis dengan potensi lokal. Sehingga akan menjadi ciri khas daerah tersebut. "Kami berharap SICA ini akan menjadi suvenir dan kemasan salam Sleman yang ikonik," katanya.
(amm)