Pandemi COVID-19, Kodim Sleman Tiadakan Upacara Pembukaan TMMD
loading...
A
A
A
SLEMAN - Kodim 0732/Sleman meniadakan upacara pembukaan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyun tahap III Tahun 2020.
Sebagai gantinya, dilakukan penandatangan dan penyerahan naskah pekerjaan TMMD dari Bupati Sleman Sri Purnomo kepada Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana di kantor Pemkab Sleman, Selasa (22/9/2020).
Kegiatan TMMD di Sleman akan dilakukan di wilayah Kalurahan Sendangadi, Kapenewonan Minggir, selama satu bulan, yaitu dari 22 September-22 Oktober 2020. Ada dua kegiatan TMMD, yaitu fisik dan non-fisik.
Arief mengatakan untuk pembukaan TMMD kali ini memang tidak ada upacara di lapangan sebagaimana pembukaan sebelumnya. Hal tersebut sebagai untuk antisipasi terjadinya penyebaran COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi dan perhatian masyarakat.
“Ini juga sesuai dengan arahan pimpinan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan meminimalisir kegiatan yang mengumpulkan banyak orang,” katanya.
Arief menjelaskan akan ada dua kegiatan TMMD yaitu fisik dan non fisik. Kegiatan fisik, meliputi pembangunan talud sepanjang 700 meter, pembangunan badan jalan sepanjang 700 meter dengan lebar 3 meter.
Selanjutnya rehab atap masjid, rehab lantai 2 rumah seluas 24 meter persegi dan pembuatan pos Kamling 3 x 3,5 meter. Adapun biaya kegiatan bersumber dari APBD DIY Rp75 juta dan APBD Sleman Rp200 juta.
“Adapun non-fisik meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan Kamtibmas dan NAPZA, penyuluhan pertanian, penyuluhan KB dan kesehatan, serta penyuluhan penanggulangan COVID-19,” jelasnya. (Baca juga: HUT Lalu Lintas, Polda Jateng Luncurkan Ranmor Tim Tindak COVID-19)
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan kegiatan TMMD ini bukan hanya memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat. Namun, juga menjadi sarana untuk menjaga dan mempererat keharmonisan hubungan dan komunikasi antara jajaran TNI, pemkab dan masyarakat.
“Saya berharap penyelenggaraan TMMD dapat diterima dan dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat khususnya warga Sleman,” tuturnya. (Baca juga: Tekan Penyebaran COVID-19, Hendi Edukasi Sopir Angkot Taati Protokol Kesehatan)
TMMD ini juga dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat, meningkatkan kesetiakawanan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan di lingkungannya. Sehingga masyarakat mempunyai daya dan upaya untuk lepas dari masalah kemiskinan sekaligus memberdayakan diri untuk berdikari.
“Diharapkan dengan adanya TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 ini, pembangunan di Sleman dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” paparnya.
Sebagai gantinya, dilakukan penandatangan dan penyerahan naskah pekerjaan TMMD dari Bupati Sleman Sri Purnomo kepada Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana di kantor Pemkab Sleman, Selasa (22/9/2020).
Kegiatan TMMD di Sleman akan dilakukan di wilayah Kalurahan Sendangadi, Kapenewonan Minggir, selama satu bulan, yaitu dari 22 September-22 Oktober 2020. Ada dua kegiatan TMMD, yaitu fisik dan non-fisik.
Arief mengatakan untuk pembukaan TMMD kali ini memang tidak ada upacara di lapangan sebagaimana pembukaan sebelumnya. Hal tersebut sebagai untuk antisipasi terjadinya penyebaran COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi dan perhatian masyarakat.
“Ini juga sesuai dengan arahan pimpinan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan meminimalisir kegiatan yang mengumpulkan banyak orang,” katanya.
Arief menjelaskan akan ada dua kegiatan TMMD yaitu fisik dan non fisik. Kegiatan fisik, meliputi pembangunan talud sepanjang 700 meter, pembangunan badan jalan sepanjang 700 meter dengan lebar 3 meter.
Selanjutnya rehab atap masjid, rehab lantai 2 rumah seluas 24 meter persegi dan pembuatan pos Kamling 3 x 3,5 meter. Adapun biaya kegiatan bersumber dari APBD DIY Rp75 juta dan APBD Sleman Rp200 juta.
“Adapun non-fisik meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan Kamtibmas dan NAPZA, penyuluhan pertanian, penyuluhan KB dan kesehatan, serta penyuluhan penanggulangan COVID-19,” jelasnya. (Baca juga: HUT Lalu Lintas, Polda Jateng Luncurkan Ranmor Tim Tindak COVID-19)
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan kegiatan TMMD ini bukan hanya memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat. Namun, juga menjadi sarana untuk menjaga dan mempererat keharmonisan hubungan dan komunikasi antara jajaran TNI, pemkab dan masyarakat.
“Saya berharap penyelenggaraan TMMD dapat diterima dan dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat khususnya warga Sleman,” tuturnya. (Baca juga: Tekan Penyebaran COVID-19, Hendi Edukasi Sopir Angkot Taati Protokol Kesehatan)
TMMD ini juga dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat, meningkatkan kesetiakawanan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan di lingkungannya. Sehingga masyarakat mempunyai daya dan upaya untuk lepas dari masalah kemiskinan sekaligus memberdayakan diri untuk berdikari.
“Diharapkan dengan adanya TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 ini, pembangunan di Sleman dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” paparnya.
(boy)