Jalan Raya Tangkubanparahu yang Melegenda Diganti Jadi Jalan Ir Soekarno

Jum'at, 13 Juli 2018 - 14:40 WIB
Jalan Raya Tangkubanparahu...
Jalan Raya Tangkubanparahu yang Melegenda Diganti Jadi Jalan Ir Soekarno
A A A
BANDUNG BARAT - Warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Jawa Barat, kini harus mulai melupakan nama Jalan Raya Tangkubanparahu yang sudah begitu terkenal dan sangat melegenda. Kenangan itu harus terkubur seiring dengan pergantian nama jalan yang identik dengan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi tersebut menjadi Jalan Ir Soekarno.

Plt Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra mengatakan, pemberian nama jalan merupakan salah satu aplikasi terjemahan Pemda KBB dalam melaksanakan Spirit of Bandung. Soekarno adalah nama sosok yang telah dikenal oleh dunia sehingga fasilitas umum harus disempurnakan dengan nama besar juga. Menurutnya, tidak perlu dikhawatirkan penggantian nama ini akan mengurangi kesakralan dan kebesaran Tangkubanparahu.

"KBB berhak untuk mewarisi semangat Bandung dan pemberian nama jalan. Jadi tidak perlu dikhawatirkan nama Soekarno ini akan mengurangi kebesaran Tangkubanparahu," ucapnya kepada wartawan di Lembang, Jumat (13/7/2018).

Sebaliknya, Yayat menilai pemberian nama Soekarno adalah sebagai niat untuk lebih membesarkan kembali Tangkubanparahu. Hal ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari peringatan HUT ke-11 KBB beberapa waktu lalu yang simbolisasinya diawali dengan tradisi berziarah ke makam para Bupati Bandung. Dia pun yakin Soekarno yang pernah lama di Bandung pernah menginjakkan kakinya di Gunung Tangkubanparahu.

"Bung Karno yang lama di Bandung pasti juga bangga kepada Tangkubanparahu. Bukan hanya nama Soekarno, kami juga menyiapkan nama KH Abdurrahman Wahid dari mulai Jalan Padasuka Cimahi sampai Jalan Panaris," sebutnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, di KBB ada 140 jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. Itu belum termasuk jalan lingkungan dan ada 80 nama jalan yang belum diberikan nama. Pihaknya ingin nama jalan per kecamatan ada temanya, misalnya di Lembang bisa pakai nama-nama kecamatan. Kemudian di Parongpong bisa pakai nama-nama bunga, Padalarang menggunakan nama olahraga tradisional.

"Peristiwa hari ini menjadi momentum perubahan saya, karena dalam 11 tahun menunggu baru sekarang terealisasi. Ada 71 jalan yang sudah ada nama dan itu dilakukan pengkajian dalam tiga bulan," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8767 seconds (0.1#10.140)