Berantas Stunting, Pemda KBB Dorong Penduduk Usia Produktif Sehat dan Miliki Pekerjaan

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 17:18 WIB
loading...
Berantas Stunting, Pemda KBB Dorong Penduduk Usia Produktif Sehat dan Miliki Pekerjaan
Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan menyaksikan imunisasi dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Desa Mekarsari, Ngamprah, Rabu (3/8/2022). Foto/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Masalah stunting masih jadi persoalan yang setiap tahunnya selalu muncul dan coba ditangani secara intensif oleh Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB). Terlebih Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan telah mencanangkan KBB Ekonomi Kuat 2030 yang bisa diraih jika SDM di KBB sehat dan memiliki kompetensi tinggi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda), KBB, Asep Wahyu mengatakan, tantangan persoalan stunting salah satunya soal ledakan jumlah penduduk usia tidak produktif yang lebih banyak dari penduduk usia produktif.

Pasalnya penduduk usia tidak produktif di atas 65 tahun ke atas, akan menjadi tanggungan bagi penduduk usia produktif. Penduduk usia tidak produktif diperkirakan jumlahnya mencapai 65%, dimana sekitar 35% di antaranya akan menjadi tanggungan bagi penduduk usia produktif.

"Makanya penduduk usia produktif mesti sehat, memiliki lapangan pekerjaan, kualifikasi, dan kompetensi. Sehingga persoalan stunting bisa diminimalisasi dan bonus demografi menjadi sebuah berkah bukan musibah,” ucapnya.

Dia mencontohkan, pemerintah telah mencanangkan gerakan Indonesia Emas menuju kelas dunia di tahun 2045. Jadi bayi yang dilahirkan pada tahun 2022 akan berumur 23 tahun di 2045 mendatang. Mereka semua harus terbebas dari stunting dan itu bisa terwujud jika penduduk usia produktif (orang tua mereka) secara ekonomi sejahtera.

Menurutnya persoalan stunting selalu dikaitkan dengan persoalan kemiskinan. Kurangnya asupan gizi yang baik bagi anak-anak menjadi hambatan terhadap perkembangan otak anak juga pertumbuhan fisiknya. Berdasarkan data penimbangan di Posyandu, 500 ribu balita di KBB rawan gizi buruk. Sementara data Dinas Kesehatan, angka stunting di KBB yakni 9,54% atau 1 berbanding 10 balita.

Sementara itu salah satu upaya menghindari munculnya kasus stunting adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan ibu secara berkala dan imunisasi. Saat ini melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Pemda KBB menargetkan ada sebanyak 116.880 anak yang menjadi sasaran imunisasi di 2.323 Posyandu yang tersebar di seluruh RW.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, kegiatan imunisasi tersebut dilakukan sebagai upaya pemenuhan dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Sekaligus sebagai modal menyiapkan generasi sehat di masa depan untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, Pemda KBB juga ingin mewujudkan ekonomi kuat 2030 dan itu bisa terwujud jika manusianya memiliki ketahanan keluarga dan kesehatan yang baik. Oleh karena itu para orang tua harus memprioritaskan kesehatan anak salah satunya dengan memberikan imunisasi kepada mereka.

"Kami akan berupaya maksimal untuk menyukseskan program imunisasi sekaligus menekan angka stunting melalui pemeriksaan rutin ke wilayah. Jadi kalau ada bayi yang pertumbuhannya kurang maksimal, kita monitor sampai bisa sehat," ucapnya. advetorial/adi haryanto
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)