Pemkot Solo Hentikan Sementara Peningkatan Status Puskesmas
A
A
A
SOLO - Pemkot Solo menghentikan peningkatan status Puskesmas di wilayahnya dari berstatus induk menjadi rawat inap. Alasannya lima Puskesmas yang telah memiliki label rawat inap, sejauh ini penggunaannya belum optimal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, sebanyak 60 tempat tidur di seluruh Puskesmas selama tidak sampai separuh digunakan. Sehingga seluruh Puskesmas induk sementara waktu statusnya tidak ditingkatkan. "Kami akan memaksimalkan Puskesmas rawat inap yang telah ada," kata Siti Wahyuningsih di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/7/2018).
Pemkot Solo telah memiliki 17 Puskesmas, dan lima di antaranya rawat inap. Puskesmas yang berstatus rawat adalah Puskesmas Pajang, Sibela, Banyuanyar, Gajahan, dan Setabelan. Kelima Puskesmas rawat inap telah mengakomodasi pelayanan kesehatan di wilayah Solo bagian selatan, timur, barat, utara, dan tengah.
Diakuinya, ada kendala dalam mengoptimalkan Puskesmas rawat inap, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Puskesmas harus dibangun. Sebab ada yang beranggapan kalau sakit ringan berobat ke Puskesmas malah tambah parah. Optimalisasi Puskesmas akan diarahkan sebagai rujukan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas rawat inap harus menjadi lokasi rujukan berjenjang, sehingga masyarakat yang berobat tidak langsung dirujuk ke rumah sakit. Sebab pelayanan menjadi lebih cepat dan minim tambahan biaya. Pada sisi lain, penumpukan pasien di salah satu layanan kesehatan dapat diminimalisir.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) berharap anggapan minor terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat dihilangkan. Masyarakat diharapkan tidak beranggapan buruk dulu terhadap Puskesmas. "Pelayanan Puskesmas sekarang beda, jauh lebih baik. Obatnya juga tak kalah dengan rumah sakit," kata Rudy.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, sebanyak 60 tempat tidur di seluruh Puskesmas selama tidak sampai separuh digunakan. Sehingga seluruh Puskesmas induk sementara waktu statusnya tidak ditingkatkan. "Kami akan memaksimalkan Puskesmas rawat inap yang telah ada," kata Siti Wahyuningsih di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/7/2018).
Pemkot Solo telah memiliki 17 Puskesmas, dan lima di antaranya rawat inap. Puskesmas yang berstatus rawat adalah Puskesmas Pajang, Sibela, Banyuanyar, Gajahan, dan Setabelan. Kelima Puskesmas rawat inap telah mengakomodasi pelayanan kesehatan di wilayah Solo bagian selatan, timur, barat, utara, dan tengah.
Diakuinya, ada kendala dalam mengoptimalkan Puskesmas rawat inap, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Puskesmas harus dibangun. Sebab ada yang beranggapan kalau sakit ringan berobat ke Puskesmas malah tambah parah. Optimalisasi Puskesmas akan diarahkan sebagai rujukan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas rawat inap harus menjadi lokasi rujukan berjenjang, sehingga masyarakat yang berobat tidak langsung dirujuk ke rumah sakit. Sebab pelayanan menjadi lebih cepat dan minim tambahan biaya. Pada sisi lain, penumpukan pasien di salah satu layanan kesehatan dapat diminimalisir.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) berharap anggapan minor terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat dihilangkan. Masyarakat diharapkan tidak beranggapan buruk dulu terhadap Puskesmas. "Pelayanan Puskesmas sekarang beda, jauh lebih baik. Obatnya juga tak kalah dengan rumah sakit," kata Rudy.
(amm)