Aktivitas Warga Terganggu Akibat Kerusakan Jalan
A
A
A
MUSI RAWAS - Tidak diperkenankan melalui akses Desa Lubuk Pauh, kini truk dan mobil lansir pembawa buah kelapa sawit harus melalui jalan Desa Sembatu Jaya Kecamatan BTS Ulu, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Akibatnya, jalan menjadi rusak berat akibat aktivitas truk tersebut.
"Pembangunan jalan memang belum rampung, karena musim penghujan. Pihak kontraktor membangun jalan dan menimbun jalan, namun belum dipadatkan. Ketika disiram hujan, jalan menjadi lembek," kata Faisal Amir (36) warga sembatu jaya.
Menurut Faisal, jika dilalui mobil lansir pembawa sawit, jalan menjadi rusak. Karena mobil lansir bermuatan sawit, lewat jalan desa setengah memaksa, sebab jalan dikeruk oleh mobil lansir double cabin.
"Sekarang jalan kami tidak bisa dilalui, aktivitas warga tergangu, begitu juga anak-anak hendak berangkat sekolah menjadi tergangu," ucapnya.
Mobil lansir pembawa sawit, melalui jalan desa pada sore hari hingga malam hari. Mareka tidak hanya sekali lewat, namun berkali-kali.
"Mobil lansir membawa buah kelapa sawit dari kawasan hutan. Buah dibawa kearah Desa Mangan Jaya Kecamatan Muara Kelingi," ujarnya.
Ditambahkan lagi, pihak terkait yakni Dinas Perhubungan (Dishub) harus turun ke lapangan. Untuk memberikan tindakan, jika terus dibiarkan maka kerusakan jalan akan bertambah parah.
"Sudah merambah hutan kawasan, sekarang aktivitasnya meresahkan masyarakat," pungkasnya.
Terpisah, Asisten 1 Setda Musi Rawas EC Priskodesi meminta OPD terkait untuk menindaklanjuti kerusakan jalan tersebut. Para pelaku pengerusakan jalan mesti diberikan tindakan tegas.
"Buah kelapa sawit yang dibawa oleh mobil lansir tersebut, adalah hasil perkebunan sawit dari kawasan hutan. Jelas kegiatan perkebunan sawit di dalam kawasan hutan, adalah ilegal," ucapnya.
Selain itu jangan sampai fasilitas yang dibangun Pemerintah untuk masyarakat, malah dirusaki oleh kegiatan tanpa izin. "Membangun jalan tidak murah, miliaran anggaran dikucurkan untuk membangun jalan," pungkasnya.
"Pembangunan jalan memang belum rampung, karena musim penghujan. Pihak kontraktor membangun jalan dan menimbun jalan, namun belum dipadatkan. Ketika disiram hujan, jalan menjadi lembek," kata Faisal Amir (36) warga sembatu jaya.
Menurut Faisal, jika dilalui mobil lansir pembawa sawit, jalan menjadi rusak. Karena mobil lansir bermuatan sawit, lewat jalan desa setengah memaksa, sebab jalan dikeruk oleh mobil lansir double cabin.
"Sekarang jalan kami tidak bisa dilalui, aktivitas warga tergangu, begitu juga anak-anak hendak berangkat sekolah menjadi tergangu," ucapnya.
Mobil lansir pembawa sawit, melalui jalan desa pada sore hari hingga malam hari. Mareka tidak hanya sekali lewat, namun berkali-kali.
"Mobil lansir membawa buah kelapa sawit dari kawasan hutan. Buah dibawa kearah Desa Mangan Jaya Kecamatan Muara Kelingi," ujarnya.
Ditambahkan lagi, pihak terkait yakni Dinas Perhubungan (Dishub) harus turun ke lapangan. Untuk memberikan tindakan, jika terus dibiarkan maka kerusakan jalan akan bertambah parah.
"Sudah merambah hutan kawasan, sekarang aktivitasnya meresahkan masyarakat," pungkasnya.
Terpisah, Asisten 1 Setda Musi Rawas EC Priskodesi meminta OPD terkait untuk menindaklanjuti kerusakan jalan tersebut. Para pelaku pengerusakan jalan mesti diberikan tindakan tegas.
"Buah kelapa sawit yang dibawa oleh mobil lansir tersebut, adalah hasil perkebunan sawit dari kawasan hutan. Jelas kegiatan perkebunan sawit di dalam kawasan hutan, adalah ilegal," ucapnya.
Selain itu jangan sampai fasilitas yang dibangun Pemerintah untuk masyarakat, malah dirusaki oleh kegiatan tanpa izin. "Membangun jalan tidak murah, miliaran anggaran dikucurkan untuk membangun jalan," pungkasnya.
(rhs)