Puluhan Alat Tambang Liar Dibakar Petugas
A
A
A
MERANGIN - Maraknya tambang liar di Kabupaten Merangin, Jambi, membuat aparat kepolisian dan TNI geram. Puluhan anggota Polres Merangin dibantu anggota Kodim 0420 Sarko pun langsung turun ke lokasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di kawasan Talangkawo, Dusun Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Begitu tiba di lokasi, petugas langsung menyisir sepanjang kawasan tersebut. Melihat kedatangan petugas, pekerja tambang emas ilegal pun langsung kalang kabut meninggalkan peralatan tambangnya. Petugas gabungan menemukan sekitar 15 alat tambang liar di lokasi tersebut.
Petugas juga berhasil mengamankan beberapa penambang yang lari lalu dibawa ke Polres Merangin. Sementara, peralatan tambang yang ditinggal langsung dimusnahkan oleh petugas dengan cara dihancurkan dan dibakar.
Kapolres Merangin AKBP Munggaran mengatakan, pihaknya sengaja masuk ke lokasi tersebut secara mendadak untuk membuktikan di lokasi tersebut masih banyak aktivitas tambang liar.
"Di wilayah ini sebenarnya sudah berulang kali dilakukan razia, namun mereka selalu kembali lagi dan bertambah banyak. Ini ada sekitar 15 alat kita musnahkan dengan cara dihancurkan dan juga dibakar agar tidak lagi digunakan oleh para pekerja tambang liar," jelas Munggaran, Minggu (13/11/2016).
Dia menambahkan, ada beberapa pekerja yang berhasil diamankan. "Ya, kita juga berhasil mengamankan beberapa pekerja tambang liar. Kita juga akan panggil pemodal dan juga pemilik tanahnya untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
Begitu tiba di lokasi, petugas langsung menyisir sepanjang kawasan tersebut. Melihat kedatangan petugas, pekerja tambang emas ilegal pun langsung kalang kabut meninggalkan peralatan tambangnya. Petugas gabungan menemukan sekitar 15 alat tambang liar di lokasi tersebut.
Petugas juga berhasil mengamankan beberapa penambang yang lari lalu dibawa ke Polres Merangin. Sementara, peralatan tambang yang ditinggal langsung dimusnahkan oleh petugas dengan cara dihancurkan dan dibakar.
Kapolres Merangin AKBP Munggaran mengatakan, pihaknya sengaja masuk ke lokasi tersebut secara mendadak untuk membuktikan di lokasi tersebut masih banyak aktivitas tambang liar.
"Di wilayah ini sebenarnya sudah berulang kali dilakukan razia, namun mereka selalu kembali lagi dan bertambah banyak. Ini ada sekitar 15 alat kita musnahkan dengan cara dihancurkan dan juga dibakar agar tidak lagi digunakan oleh para pekerja tambang liar," jelas Munggaran, Minggu (13/11/2016).
Dia menambahkan, ada beberapa pekerja yang berhasil diamankan. "Ya, kita juga berhasil mengamankan beberapa pekerja tambang liar. Kita juga akan panggil pemodal dan juga pemilik tanahnya untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
(zik)