Jasad Penuh Jahitan, Organ Tubuh TKW Diduga Dicuri di Malaysia
A
A
A
KEFAMENANU - Jasad seorang TKW asal Kotafoun, Kecamatan Biboki Utara, Timor Tengah Utara, NTT yang dipulangkan dari Malaysia pada 9 April 2016 penuh dengan jahitan.
Pihak keluarga yang tak terima menduga, organ tubuh Dolfina Abuk (30) telah dicuri untuk dijual di Malaysia. Akhirnya, mereka mengadukan hal itu ke pimpinan daerah atau Bupati Timor Tengah Utara.
Kuasa hukum keluarga korban Adrianus Magnus Kobesi mengatakan, hal yang menjadi aneh pada pengirimn jasad TKI itu adalah hanya dalam waktu sangat singkat, yakni meninggal pada 7 April 2016, pada 8 April 2016 agen mengurus dokumen kematian.
"Pada 9 April 2016 pagi, jenazah diterbangkan dari Malaysia. Yang kami heran kok bisa secepat itu, dalam sehari diterbangkan dari Malaysia," katanya, Senin (19/4/2016).
Dia melanjutkan, pada 9 April 2016 malam, jasad korban sudah tiba di kampung halaman, Kotafoun. "Kami menduga sengaja dikirim begitu cepat agar tidak dipantau media,” tambahnya.
Sementara itu, ayah kandung korban Mikael Bere Tae mengaku, dirinya sangat kecewa sebab saat jasad anaknya dibuka ternyata sekujur tubuhnya penuh jahitan. Kuat dugaan, organ tubuhnya sudah dicuri.
“Kami datang lapor ke bupati kemudian ke polisi untuk bisa mengusut tuntas kasus ini, sebab tidak manusiawi,” kata Mikael.
Pihak keluarga yang tak terima menduga, organ tubuh Dolfina Abuk (30) telah dicuri untuk dijual di Malaysia. Akhirnya, mereka mengadukan hal itu ke pimpinan daerah atau Bupati Timor Tengah Utara.
Kuasa hukum keluarga korban Adrianus Magnus Kobesi mengatakan, hal yang menjadi aneh pada pengirimn jasad TKI itu adalah hanya dalam waktu sangat singkat, yakni meninggal pada 7 April 2016, pada 8 April 2016 agen mengurus dokumen kematian.
"Pada 9 April 2016 pagi, jenazah diterbangkan dari Malaysia. Yang kami heran kok bisa secepat itu, dalam sehari diterbangkan dari Malaysia," katanya, Senin (19/4/2016).
Dia melanjutkan, pada 9 April 2016 malam, jasad korban sudah tiba di kampung halaman, Kotafoun. "Kami menduga sengaja dikirim begitu cepat agar tidak dipantau media,” tambahnya.
Sementara itu, ayah kandung korban Mikael Bere Tae mengaku, dirinya sangat kecewa sebab saat jasad anaknya dibuka ternyata sekujur tubuhnya penuh jahitan. Kuat dugaan, organ tubuhnya sudah dicuri.
“Kami datang lapor ke bupati kemudian ke polisi untuk bisa mengusut tuntas kasus ini, sebab tidak manusiawi,” kata Mikael.
(san)