Selalu Kalah di Pilkada, PDIP Jadi Oposisi di Gunungkidul

Senin, 14 Desember 2015 - 22:13 WIB
Selalu Kalah di Pilkada,...
Selalu Kalah di Pilkada, PDIP Jadi Oposisi di Gunungkidul
A A A
GUNUNGKIDUL - Kekalahan PDIP di Pilkada Gunungkidul membuat partai tersebut harus bersikap tegas. Kali ini partai yang dipimpin Endah Subekti Kuntariningsih tersebut bersiap-siap menjadi oposisi.

Kini semua anggota fraksi mulai dilarang memberikan persetujuan atas kebijakan bersama dengan pemkab sebelum ada pembahasan di internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC PDIP).

”Instruksi ini jelas dan tegas. Kita harus menjunjung martabat partai. Jangan sekali-kali fraksi membuat keputusan sepihak tanpa melibatkan DPC PDIP untuk persetujuan kebijakan,” kata Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti, Senin (14/12/2015).

Dijelaskannya, saat ini pihaknya sedang melakukan penguatan internal dan telah menyatakan sikap untuk beroposisi. Dengan demikian, pola pemerintahan akan berjalan dinamis dengan banyaknya masukan konstruktif demi kemajuan Gunungkidul.

”Oposisi tidak selamanya negatif, karena kami akan lebih kritis dalam kebijakan yang tidak sejalan dengan kebijakan partai. Kebijakan partai adalah yang utama,” tegas mantan Cawabup PDIP ini.

Dia berharap, semua pengurus bisa terus bekerja dan bisa ikut bersama-sama mengawal pembangunan dengan sikap yang kritis. ”Seklai lagi Fraksi PDIP jangan asal setuju dengan kebijakan yang dibahas bersama. Harus hati hati,” jelasnya.

Ketika disinggung politikus PDIP yang akan dipecat, Endah hingga kini masih bungkam. Menurutnya, hal itu kewenangan DPD PDIP DIY. ”Kalau pecat memecat bukan wewenang kami, silahkan itu wewenang DPD PDIP DIY,” tegasnya.

Sementara itu, Cabup Badingah mengaku siap dengan dorongan kritis kalangan luar partai pendukung termasuk PDIP. Menurutnya, upaya pengkritisan sangat diperlukan sehingga kebijakan yang diambil pemerintahan bisa sesuai dengan keinginan masyarakat.

”Kalau kritikan tetap kami terima dari mana saja, silahkan. Semua memang harus ikut membangun Gunungkidul dan kami siap dikritisi demi kebaikan kami dan pemerintahan ke depan,” ucapnya.

Perlu diketahui, PDIP adalah partai pemenang di pemilu legislatif selama dua periode berturut turut. Ironisnya selama menjadi pemenang selalu gagal mengusung pasangan cabup cawabup di pilkada.

Parpol besutan Megawati ini tercatat tiga kali dipencundangi PAN di Pilkada. Pada Pilkada 2005 lalu, PAN mengusung pasangan Suharto-Badingah dan berhasil mengungguli PDIP yang mengusung Yoetikno–Sukamto.

Tahun 2010, PAN kembali menempatkan Badingah mendampingi Sumpeno Putro sebagai cabupnya. Lagi-lagi PDIP yang mengusung incumbent Suharto yang berpasangan dengan Arief Gunadi harus mengakui keunggulan pasangan Sumpeno Putro-Badingah.

Tahun ini, PAN kembali mencetak hattrick dengan mengusung Badingah yang dipasangkan dengan Immawan Wahyudi dan mengungguli calon PDIP Djangkung Sudjarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8069 seconds (0.1#10.140)