Lepas 2 Terlapor Money Politics, Komisioner Panwaslih Disandera
A
A
A
GRESIK - Ratusan relawan pasangan calon bupati dan wakil calon bupati Gresik nomor urut 2 Berkah (Khuluq-Achmad Rubaie) mengepung dan menyandera Komisioner Panwaslih Gresik Hariyanto.
Bersama Hariyanto yang anggota Divisi Penindakan Panwaslih, Ketua Panwascam Gresik Sugiono juga ikut disandera dimasukkan dalam sebuah mobil Toyota Avanza hitam.
Penyanderaan itu dilakukan, setelah mereka mengetahui dua terlapor money politics Muslih, (46) Ketua KPPS TPS 6 Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gresik dan anggotanya Umar (31) dilepas.
“Sebenarnya tidak ada niatan kami untuk melakukan ini. Tetapi kami kecewa, penyelenggara Pilkada Gresik selalu berpihak ke pasangan calon lain. Saat ini dua terlapor money politics Karangturi dilepas,” ujar Ahmad Nadir, Ketua Eksternal Tim Pemenangan Berkah, Senin (7/12/2015).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, pasangan calon Husnul Khuluq dan Achmad Rubaie berniat menjenguk dua terlapor dari KPPS TPS 6 Karanguri ke kantor Panwaslih, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kebomas. Ternyata, kedua terlapor yang disidik tidak berada di tempat.
Usut punya usut dilepas Ketua Panwascam Gresik Sugiono atas perintah Ketua Panwaslih Gresik M Faizin. Mengetahui hal itu, massa menyandera Hariyanto serta Sugiono untuk menunjukkan rumah Faizin yang Ketua PC GP Ansor itu. Massa tidak jadi ramai-ramai ke kediaman Faizin, karena polisi telah siap menanti.
Hariyanto dan Sugiono dibawa masuk ke kantor Panwaslih. Tidak lama kemudian, M Faizin berhasil dibawa Kapolsek Kebomas Kompol Gaguk Sulistiyo. Saat Faizin turun dari mobil Polres dikawal dengan ketat. Bahkan, Cawabup Achmad Rubaie ikut menenangkan massa pendukungnya.
Pertemuan antara Tim Berkah dengan Panwaslih Gresik berlangsung tertutup. Sampai berita ini ditulis, pertemuan tertutup masih berlangsung. Sebaliknya, massa Berkah kian waktu kian bertambah memenuhi kantor Panwaslih.
“Kami akan mengawal sampai tuntas. Karena money politics yang dilakukan SQ cukup terstruktur, masiv, dan sistimatis. Bahkan, kami menemukan indikasinya terjadi di setiap kecamatan,” ujar Abdul Wahid, Tim Berkah.
Bersama Hariyanto yang anggota Divisi Penindakan Panwaslih, Ketua Panwascam Gresik Sugiono juga ikut disandera dimasukkan dalam sebuah mobil Toyota Avanza hitam.
Penyanderaan itu dilakukan, setelah mereka mengetahui dua terlapor money politics Muslih, (46) Ketua KPPS TPS 6 Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gresik dan anggotanya Umar (31) dilepas.
“Sebenarnya tidak ada niatan kami untuk melakukan ini. Tetapi kami kecewa, penyelenggara Pilkada Gresik selalu berpihak ke pasangan calon lain. Saat ini dua terlapor money politics Karangturi dilepas,” ujar Ahmad Nadir, Ketua Eksternal Tim Pemenangan Berkah, Senin (7/12/2015).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, pasangan calon Husnul Khuluq dan Achmad Rubaie berniat menjenguk dua terlapor dari KPPS TPS 6 Karanguri ke kantor Panwaslih, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kebomas. Ternyata, kedua terlapor yang disidik tidak berada di tempat.
Usut punya usut dilepas Ketua Panwascam Gresik Sugiono atas perintah Ketua Panwaslih Gresik M Faizin. Mengetahui hal itu, massa menyandera Hariyanto serta Sugiono untuk menunjukkan rumah Faizin yang Ketua PC GP Ansor itu. Massa tidak jadi ramai-ramai ke kediaman Faizin, karena polisi telah siap menanti.
Hariyanto dan Sugiono dibawa masuk ke kantor Panwaslih. Tidak lama kemudian, M Faizin berhasil dibawa Kapolsek Kebomas Kompol Gaguk Sulistiyo. Saat Faizin turun dari mobil Polres dikawal dengan ketat. Bahkan, Cawabup Achmad Rubaie ikut menenangkan massa pendukungnya.
Pertemuan antara Tim Berkah dengan Panwaslih Gresik berlangsung tertutup. Sampai berita ini ditulis, pertemuan tertutup masih berlangsung. Sebaliknya, massa Berkah kian waktu kian bertambah memenuhi kantor Panwaslih.
“Kami akan mengawal sampai tuntas. Karena money politics yang dilakukan SQ cukup terstruktur, masiv, dan sistimatis. Bahkan, kami menemukan indikasinya terjadi di setiap kecamatan,” ujar Abdul Wahid, Tim Berkah.
(sms)