Terpidana Mati Mary Jane Belajar Komputer
A
A
A
YOGYAKARTA - Banyak kesibukan yang dilakukan terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso di Lapas Klas IIA Wirogunan, Kota Yogyakarta, salah satunya belajar komputer.
"Dia sekarang ini sering belajar komputer," kata Kepala Lapas Wirogunan Zaenal Arifin, Senin (9/11/2015).
Komputer disedikan pihak lapas untuk pembelajaran para napi. Komputer itu menjadi salah satu media untuk pembinaan. "Banyak pembinaan yang kita lakukan, termasuk mengajari warga binaan menggunakan komputer," jelasnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan lain yang dilakukan Mary Jane masih banyak. "Olahraga voli itu rutin terus dilakukan, itu kan untuk menjaga kesehatan," jelasnya.
Terkait kapan eksekusi dilakukan, Zaenal tidak mengetahui secara pasti. Pihaknya hanya menerima perintah dari pusat untuk menjaga dan membina warga binaan di Kota Yogyakarta ini.
"Kalau itu kita sama-sama nunggu, belum tahu kapan dilakukan," jelasnya.
Seperti diketahui, Mary Jane adalah divonis mati pada 2010 setelah terbukti menyelundupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia. Dia lolos dari eksekusi mati pada akhir April lalu setelah ada permintaan penundaan eksekusi dari Pemerintah Filipina.
"Dia sekarang ini sering belajar komputer," kata Kepala Lapas Wirogunan Zaenal Arifin, Senin (9/11/2015).
Komputer disedikan pihak lapas untuk pembelajaran para napi. Komputer itu menjadi salah satu media untuk pembinaan. "Banyak pembinaan yang kita lakukan, termasuk mengajari warga binaan menggunakan komputer," jelasnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan lain yang dilakukan Mary Jane masih banyak. "Olahraga voli itu rutin terus dilakukan, itu kan untuk menjaga kesehatan," jelasnya.
Terkait kapan eksekusi dilakukan, Zaenal tidak mengetahui secara pasti. Pihaknya hanya menerima perintah dari pusat untuk menjaga dan membina warga binaan di Kota Yogyakarta ini.
"Kalau itu kita sama-sama nunggu, belum tahu kapan dilakukan," jelasnya.
Seperti diketahui, Mary Jane adalah divonis mati pada 2010 setelah terbukti menyelundupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia. Dia lolos dari eksekusi mati pada akhir April lalu setelah ada permintaan penundaan eksekusi dari Pemerintah Filipina.
(zik)