Alat Monitoring Gunung Lokon Diturunkan karena Kebakaran Hutan
A
A
A
TOMOHON - Kebakaran hutan yang terjadi di Puncak Gunung Lokon berdampak pada aktivitas pemantauan di Pos Pemantau Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara.
Petugas pos pemantau dibantu BPBD dan personel pemadam kebakaran terpaksa menurunkan salah satu alat monitoring di Puncak Tompaluawan Gunung Lokon guna mengantisipasi agar api tidak membakar alat tersebut.
Petugas Pos Pemantau Gunung Lokon Feri Rusmawan mengatakan, alat monitoring yang diturunkan itu berfungsi sebagai GPS dan Seismometer untuk mencatat kegempaan.
Karena diturunkan maka untuk monitoring Gunung Lokon selanjutnya hanya dilakukan dari Pos Pemantauan Kinilow.
Namun, kata dia, pemantauan aktivitas gunung hingga kini masih berjalan normal meskipun satu alat monitoring telah diturunkan.
Menurut dia, aktivitas Gunung Lokon saat ini juga masih berstatus Siaga level tiga. Di mana terjadi peningkatan aktivitas pada Rabu (23/9/2015) yakni sebanyak satu kali gempa tektonik dalam, lima kali vulkanik dalam, 13 kali vulkanik dangkal dan enam kali hembusan serta tremor satu sampai lima milimeter.
“Warga sekitar diimbau agar selau waspada dan tidak melewati dalam radius 2,5 kilometer dari Tompaluan Gunung, “ kata dia, Kamis (24/9/2015).
Petugas pos pemantau dibantu BPBD dan personel pemadam kebakaran terpaksa menurunkan salah satu alat monitoring di Puncak Tompaluawan Gunung Lokon guna mengantisipasi agar api tidak membakar alat tersebut.
Petugas Pos Pemantau Gunung Lokon Feri Rusmawan mengatakan, alat monitoring yang diturunkan itu berfungsi sebagai GPS dan Seismometer untuk mencatat kegempaan.
Karena diturunkan maka untuk monitoring Gunung Lokon selanjutnya hanya dilakukan dari Pos Pemantauan Kinilow.
Namun, kata dia, pemantauan aktivitas gunung hingga kini masih berjalan normal meskipun satu alat monitoring telah diturunkan.
Menurut dia, aktivitas Gunung Lokon saat ini juga masih berstatus Siaga level tiga. Di mana terjadi peningkatan aktivitas pada Rabu (23/9/2015) yakni sebanyak satu kali gempa tektonik dalam, lima kali vulkanik dalam, 13 kali vulkanik dangkal dan enam kali hembusan serta tremor satu sampai lima milimeter.
“Warga sekitar diimbau agar selau waspada dan tidak melewati dalam radius 2,5 kilometer dari Tompaluan Gunung, “ kata dia, Kamis (24/9/2015).
(sms)