Gempa Tremor Menerus Terdeteksi dari Perut Gunung Lokon
loading...
A
A
A
TOMOHON - Aktivitas vulkanik Gunung Lokon yang ada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, masih tinggi. Gunung yang memiliki ketinggian 1.580 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, terdeteksi masih mengalami gempa tremor menerus, Rabu (19/7/2023).
Dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, sepanjang pukul 06.00-12.00 Wita, tercatat terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1,5-5 mm, dominan 4 mm. Sementara pada pukul 12.00-18.00 Wita, kembali terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm, dominan 2 mm.
Menurut laporan tertulis petugas pengamatan Gunung Lokon, Farid Ruskanda Bina yang diunggah dalam laman magma.vsi.esdm.go.id, secara visual juga terlihat adanya asap putih dari kawah utama, dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap putih tersebut, memiliki ketinggian 50-150 meter dari puncak.
Hingga saat ini status Gunung Lokon, masih berada di level III atau siaga. Masyarakat dilarang keras mendekati kawah Tompaluan, pada radius 2,5 km. Jika terjadi letusan dan memicu hujan abu, masyarakat diimbau tetap di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan mengenakan masker serta kaca mata.
Apabila di wilayah puncak Gunung Lokon terjadi hujan lebat, masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya banjir lahar, utamanya mereka yang tinggal di bantaran aliran-aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lokon.
Dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, sepanjang pukul 06.00-12.00 Wita, tercatat terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1,5-5 mm, dominan 4 mm. Sementara pada pukul 12.00-18.00 Wita, kembali terjadi satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm, dominan 2 mm.
Menurut laporan tertulis petugas pengamatan Gunung Lokon, Farid Ruskanda Bina yang diunggah dalam laman magma.vsi.esdm.go.id, secara visual juga terlihat adanya asap putih dari kawah utama, dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap putih tersebut, memiliki ketinggian 50-150 meter dari puncak.
Hingga saat ini status Gunung Lokon, masih berada di level III atau siaga. Masyarakat dilarang keras mendekati kawah Tompaluan, pada radius 2,5 km. Jika terjadi letusan dan memicu hujan abu, masyarakat diimbau tetap di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan mengenakan masker serta kaca mata.
Baca Juga
Apabila di wilayah puncak Gunung Lokon terjadi hujan lebat, masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya banjir lahar, utamanya mereka yang tinggal di bantaran aliran-aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lokon.
(eyt)