Lima Pabrik Gula Ditargetkan di Madura
A
A
A
PAMEKASAN - Pemerintah menargetkan lima pabrik gula bisa didirikan di Pulau Madura. Target ini dicanangkan dengan memerhatikan ketersediaan lahan potensial tebu seluas 124.975 hektare yang tersebar di empat kabupaten.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembangunan pabrik tebu tersebut bisa direalisasikan pada 2016. “Makanya, kami membutuhkan dukungan semua pihak, baik para bupati di Madura ini maupun wakil rakyat dari Madura,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat berdialog dengan perwakilan pejabat Pemkab dan Asosiasi Petani Tebu di Pendopo Kabupaten Pamekasan, siang kemarin.
Lahan potensial di Madura terbagi atas 43.596 hektare di Bangkalan, 42.636 hektare di Sampang, 22.091 hektare di Pamekasan, dan 16.651 hektare di Kabupaten Sumenep. Padahal, luas area tanam yang menjadi syarat minimal pendirian pabrik gula hanya 7.000-10.000 hektare. “Jadi potensi inilah yang mendorong pemerintah mendukung pembangunan pabrik tebu di Pulau Garam ini,” kata Rini.
Dalam kunjungannya kemarin, Rini juga melakukan panen tebu di Desa Tlanakan. Rini juga memberikan bantuan dana untuk pembuatan sumur bor kepada petani tebu untuk pengairan. Diperkirakan, sumur bor mampu mengairi lahan pertanian tebu seluas 50 hektare. Rini yakin, dengan begitu, produktivitas tanaman tebu di Bumi Gerbang Salam itu meningkat. Sebab, faktanya dalam kondisi kekurangan air, produksi tebu di Pamekasan bisa mencapai 55 ton per hektare dengan rendemen 75%.
Rini mengatakan, kualitas tanaman tebu di Pamekasan memang belum optimal karena kendala irigasi. “Makanya, bantuan pengeboran kepada para petani tebu ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman tebu masyarakat petani yang ada di Pamekasan. Dana yang kami sediakan untuk pengeboran ini Rp300 juta,” kata Rini.
Menurut Direktur PTPN X Subiyono, potensi lahan tebu di Madura, termasuk di Kabupaten Pamekasan, sebenarnya sangat besar. Iklim tropis dengan curah hujan 1.000-2.000 mm dengan suhu rata-rata 26-27 derajat Celsius dan kelembapan antara 75%-85%, termasuk kategori bagus. Topografi tanah yang semi flat juga masuk kategori sangat memuaskan untuk tanaman tebu, juga tekstur tanah dengan lempung pasir dan lempung berliat.
Demikian juga kandungan CaCO3 yang berada dalam kisaran antara 396-9.612 dan NaCl-nya antara 30-142 ppm masuk kategori normal. “Tapi yang menjadi kendala berdasarkan kajian kami memang pada potensi irigasi, yakni masih membutuhkan pengembangan,” kata Subiyono.
Subairi/ant
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembangunan pabrik tebu tersebut bisa direalisasikan pada 2016. “Makanya, kami membutuhkan dukungan semua pihak, baik para bupati di Madura ini maupun wakil rakyat dari Madura,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat berdialog dengan perwakilan pejabat Pemkab dan Asosiasi Petani Tebu di Pendopo Kabupaten Pamekasan, siang kemarin.
Lahan potensial di Madura terbagi atas 43.596 hektare di Bangkalan, 42.636 hektare di Sampang, 22.091 hektare di Pamekasan, dan 16.651 hektare di Kabupaten Sumenep. Padahal, luas area tanam yang menjadi syarat minimal pendirian pabrik gula hanya 7.000-10.000 hektare. “Jadi potensi inilah yang mendorong pemerintah mendukung pembangunan pabrik tebu di Pulau Garam ini,” kata Rini.
Dalam kunjungannya kemarin, Rini juga melakukan panen tebu di Desa Tlanakan. Rini juga memberikan bantuan dana untuk pembuatan sumur bor kepada petani tebu untuk pengairan. Diperkirakan, sumur bor mampu mengairi lahan pertanian tebu seluas 50 hektare. Rini yakin, dengan begitu, produktivitas tanaman tebu di Bumi Gerbang Salam itu meningkat. Sebab, faktanya dalam kondisi kekurangan air, produksi tebu di Pamekasan bisa mencapai 55 ton per hektare dengan rendemen 75%.
Rini mengatakan, kualitas tanaman tebu di Pamekasan memang belum optimal karena kendala irigasi. “Makanya, bantuan pengeboran kepada para petani tebu ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman tebu masyarakat petani yang ada di Pamekasan. Dana yang kami sediakan untuk pengeboran ini Rp300 juta,” kata Rini.
Menurut Direktur PTPN X Subiyono, potensi lahan tebu di Madura, termasuk di Kabupaten Pamekasan, sebenarnya sangat besar. Iklim tropis dengan curah hujan 1.000-2.000 mm dengan suhu rata-rata 26-27 derajat Celsius dan kelembapan antara 75%-85%, termasuk kategori bagus. Topografi tanah yang semi flat juga masuk kategori sangat memuaskan untuk tanaman tebu, juga tekstur tanah dengan lempung pasir dan lempung berliat.
Demikian juga kandungan CaCO3 yang berada dalam kisaran antara 396-9.612 dan NaCl-nya antara 30-142 ppm masuk kategori normal. “Tapi yang menjadi kendala berdasarkan kajian kami memang pada potensi irigasi, yakni masih membutuhkan pengembangan,” kata Subiyono.
Subairi/ant
(ars)