Pembacok Mertua Menyerah

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:41 WIB
Pembacok Mertua Menyerah
Pembacok Mertua Menyerah
A A A
BOJONEGORO - Heriyanto, 24, pelaku pembacokan terhadap mertua dan adik ipar, akhirnya menyerahkan diri kepada Kepala Desa Bungur. Kepala desa langsung menyerahkan pelaku ke polisi.

Heriyanto adalah warga Desa Bungur, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Dia membacok mertua dan adik iparnya yang berdomisili di Dukuh Kilet, Desa Karangdowo, Kecamatan Sumberejo, beberapa waktu lalu. Pelaku yang sempat kabur setelah kejadian itu menyerahkan diri ke Kepala Desa Bungur, kemudian diserahkan kepada polisi kemarin.

Peristiwa pembacokan terhadap mertua laki-laki, Sumadji, 50; mertua perempuan, Susilowati, 45; dan adik ipar, Arif, 19; itu terjadi pada Kamis (18/6) sekitar pukul 18.30 WIB lalu. “Setelah melakukan pembacokan, pelaku langsung melarikan diri. Pada malam itu juga, warga sekitar dan pihak kepolisian langsung mencari keberadaan pelaku, tetapi tidak ditemukan,” ungkap Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser kemarin.

Menurut pelaku, seusai membacok mertuanya, dia langsung kabur ke arah timur bersama parang yang masih berlumuran darah. Malam itu pelaku berada di sekitar Desa Kepohwates dan Baureno. Tidak lama di daerah timur Bojonegoro, kemudian pelaku kembali di sekitar Kecamatan Sumberejo, tepatnya di Desa Bogangin.

“Di situ pelaku meminjam sepeda motor temannya, kemudian dibawa kabur ke wilayah Lamongan, tepatnya di sekitar pertokoan Agrobis. Tetapi sebelumnya pelaku sempat mengendarai sepeda motor ke barat, dia membuang parangnya di sungai sekitar Balen,” ujarnya. Karena saat kabur pelaku tidak membawa uang, pelaku menjual sepeda motor pinjaman itu senilai Rp500.000 kepada seseorang yang tidak dikenal.

Selanjutnya, pelaku menumpang truk ke arah barat hingga sampai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Di Semarang, kata Kapolres menirukan cerita pelaku, dia tinggal di salah satu masjid. Bahkan, pelaku sempat curhat dengan kiai masjid itu hingga akhirnya pelaku diminta menyerahkan diri kepada polisi.

Seolah mendapat pencerahan, pelaku kemudian melakukan tur dari masjid satu ke masjid lainnya di Semarang. “Pelaku juga meminta pencerahan kepada kiai di salah satu masjid di Demak. Di situ juga dia diminta segara menyerahkan diri kepada polisi,” ungkapnya.

Seolah mulai sadar, perjalanannya mencari petuah dari para kiai itu akhirnya dihentikan hingga akhirnya pelaku memutuskan pulang ke kampung halamannya di Desa Bungur, Kecamatan Kanor, pada Rabu malam kemarin sekitar pukul 19.00. “Sampai di rumahnya, pelaku langsung meminta izin keluarganya dan kepala desa untuk dibawa ke kantor polisi. Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan di sekitar SPBU Kecamatan Balen,” ungkapnya. Kapolres menjelaskan, pembacokan yang dilakukan kepada mertuanya itu dilakukan secara spontan.

Awalnya, pelaku sehabis salat magrib datang bersama ibu kandungnya ke rumah mertua Sumadji. Saat itu istri pelaku baru saja melahirkan anak pertamanya. Namun, saat tiba di rumah mertua, bukannya disambut dengan ramah, justru diomeli. Merasa tersinggung, ibu Heriyanto pun membalas omelan mertuanya. Alhasil, cekcok antara ibu Heriyanto dan kedua mertuanya tidak terhindarkan.

Menurut warga, Bambang, kejadian tersebut bermula saat pelaku yang beberapa hari tidak pulang itu mendapatkan pertanyaan dari mertuanya. “Karena saat itu membawa pedang sambil berteriak-teriak, warga tidak ada yang berani mendekati pelaku. Ketika lampu mati, pelaku langsung kabur,” kata Bambang.

Muhammad Roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)