Gempa Guncang Madiun, Puluhan Rumah Rusak
A
A
A
MADIUN - Sedikitnya 58 rumah di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, rusak setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,2 skala Richter (SR) pada Kamis (25/6) lalu.
Kerusakan bervariasi, mulai rusak ringan hingga sedang. Sesuai data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,2 SR pada Kamis (25/6) pukul 10.35 WIB di lokasi 7,73LS, 111,69 LS (12 km tenggara Kabupaten Madiun). Pusat gempa diperkirakan 10 km dari permukaan bumi.
Gempa tersebut juga dirasakan sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk yang berbatasan dengan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Dari delapan kali gempa yang dirasakan warga sejak tiga bulan terakhir, warga menyatakan baru kali ini yang mengakibatkan keretakan pada lantai, tembok rumah, dan jalan desa.
Dari informasi yang dihimpun, retakan itu terjadi di sejumlah titik dengan panjang antara 1-3 meter. Adapun lebarnya berkisar antara 2 mm-5 cm. Akibat lainnya adalah pecahnya genteng di sejumlah rumah warga di Dusun Pohulung. Rumah yang rusak mengalami retak-retak di bagian dinding sebagian ambrol. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Salah satu rumah warga yang rusak adalah milik Sumarsono, 40, di Dusun Pohulung, Desa Klangon, Kecamatan Saradan.
Akibat gempa, genting rumah berjatuhan, bangunan lantai dan tembok retak-retak. Ada sebagian temboknya yang ambrol. “Awalnya ada suara letusan. Setelah itu, ada getaran dahsyat. Saya sekeluarga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ungkap Sumarsono, salah satu warga.
Hingga Jumat siang kemarin, warga Desa Klangon dibantu anggota Koramil setempat bergotong-royong membersihkan material rumah yang rusak. Pihak BPBD Kabupaten Madiun mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan gempa susulan yang mungkin terjadi di wilayah lereng Gunung Wilis tersebut.
“Sampai sekarang kami terus memantau kondisi lokasi bersama pihak terkait, seperti Polres Madiun dan Kodim Madiun,” kata Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Madiun Edi Harianto. Dia juga meminta warga yang rumahnya dalam kondisi bahaya agar tidak dihuni atau dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk berjagajaga, pihaknya juga telah mempersiapkan dapur umum jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
BMKG Diminta Turun Lapangan
Bupati Madiun Muhtarom meminta pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera turun ke lapangan guna mengetahui penyebab terjadinya gempa yang kerap terjadi di lereng Gunung Pandan, tepatnya di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, akhir-akhir ini. “Pemerintah segera berkoordinasi dengan pihak BMKG guna memastikan pusat terjadinya gempa dan apa penyebab seringnya terjadi gempa di lereng gunung pandan akhir-akhir ini,” ujar Muhtarom kemarin.
Dia mengimbau seluruh warga Desa Klangon dan sekitarnya terus waspada dan berhati-hati jika terjadi gempa susulan. “Sementara ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu petugas kepolisian dan TNI sudah melakukan penjagaan di lokasi. Kalau perlu relokasi ya relokasi,” ujar Muhtarom. Berdasarkan data pihak BPBD Kabupaten Madiun, tujuh rumah di antaranya rusak sedang dan 51 lainnya rusak ringan.
Kapolsek Saradan AKP Martinus Tjanu, mengatakan kerugian material akibat gempa yang terjadi pukul 10.35 itu belum bisa ditaksir. Sebab, proses identifikasi masih akan dilaksanakan hingga besok dengan melibatkan petugas teknis instansi terkait dari pemkab. “Besok pagi masih akan dilanjutkan dan sekarang kami berjaga di lokasi,” ujar AKP Tjanu.
Upaya berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan gempa susulan yang bisa memperparah dampak gempa dilakukan bersama warga. Menurut dia, kondisi penduduk terkendali dan tetap menempati rumahnya yang bagian temboknya retak-retak. “Tidak ada yang mengungsi,” ucap AKP Tjanu.
Dili eyato
Kerusakan bervariasi, mulai rusak ringan hingga sedang. Sesuai data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,2 SR pada Kamis (25/6) pukul 10.35 WIB di lokasi 7,73LS, 111,69 LS (12 km tenggara Kabupaten Madiun). Pusat gempa diperkirakan 10 km dari permukaan bumi.
Gempa tersebut juga dirasakan sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk yang berbatasan dengan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Dari delapan kali gempa yang dirasakan warga sejak tiga bulan terakhir, warga menyatakan baru kali ini yang mengakibatkan keretakan pada lantai, tembok rumah, dan jalan desa.
Dari informasi yang dihimpun, retakan itu terjadi di sejumlah titik dengan panjang antara 1-3 meter. Adapun lebarnya berkisar antara 2 mm-5 cm. Akibat lainnya adalah pecahnya genteng di sejumlah rumah warga di Dusun Pohulung. Rumah yang rusak mengalami retak-retak di bagian dinding sebagian ambrol. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Salah satu rumah warga yang rusak adalah milik Sumarsono, 40, di Dusun Pohulung, Desa Klangon, Kecamatan Saradan.
Akibat gempa, genting rumah berjatuhan, bangunan lantai dan tembok retak-retak. Ada sebagian temboknya yang ambrol. “Awalnya ada suara letusan. Setelah itu, ada getaran dahsyat. Saya sekeluarga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ungkap Sumarsono, salah satu warga.
Hingga Jumat siang kemarin, warga Desa Klangon dibantu anggota Koramil setempat bergotong-royong membersihkan material rumah yang rusak. Pihak BPBD Kabupaten Madiun mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan gempa susulan yang mungkin terjadi di wilayah lereng Gunung Wilis tersebut.
“Sampai sekarang kami terus memantau kondisi lokasi bersama pihak terkait, seperti Polres Madiun dan Kodim Madiun,” kata Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Madiun Edi Harianto. Dia juga meminta warga yang rumahnya dalam kondisi bahaya agar tidak dihuni atau dikosongkan dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk berjagajaga, pihaknya juga telah mempersiapkan dapur umum jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
BMKG Diminta Turun Lapangan
Bupati Madiun Muhtarom meminta pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera turun ke lapangan guna mengetahui penyebab terjadinya gempa yang kerap terjadi di lereng Gunung Pandan, tepatnya di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, akhir-akhir ini. “Pemerintah segera berkoordinasi dengan pihak BMKG guna memastikan pusat terjadinya gempa dan apa penyebab seringnya terjadi gempa di lereng gunung pandan akhir-akhir ini,” ujar Muhtarom kemarin.
Dia mengimbau seluruh warga Desa Klangon dan sekitarnya terus waspada dan berhati-hati jika terjadi gempa susulan. “Sementara ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu petugas kepolisian dan TNI sudah melakukan penjagaan di lokasi. Kalau perlu relokasi ya relokasi,” ujar Muhtarom. Berdasarkan data pihak BPBD Kabupaten Madiun, tujuh rumah di antaranya rusak sedang dan 51 lainnya rusak ringan.
Kapolsek Saradan AKP Martinus Tjanu, mengatakan kerugian material akibat gempa yang terjadi pukul 10.35 itu belum bisa ditaksir. Sebab, proses identifikasi masih akan dilaksanakan hingga besok dengan melibatkan petugas teknis instansi terkait dari pemkab. “Besok pagi masih akan dilanjutkan dan sekarang kami berjaga di lokasi,” ujar AKP Tjanu.
Upaya berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan gempa susulan yang bisa memperparah dampak gempa dilakukan bersama warga. Menurut dia, kondisi penduduk terkendali dan tetap menempati rumahnya yang bagian temboknya retak-retak. “Tidak ada yang mengungsi,” ucap AKP Tjanu.
Dili eyato
(ars)