Relic Buddha Diarak Keliling Mal

Rabu, 03 Juni 2015 - 09:37 WIB
Relic Buddha Diarak...
Relic Buddha Diarak Keliling Mal
A A A
SURABAYA - Masyarakat Buddha di Kota Pahlawan tahun ini merayakan Waisak di mal. Kegiatan seperti ini baru pertama kali dilakukan umat Buddha dari Yayasan Dharma Rangsi Buddist Education Center (BEC). Dengan mengusung tema Happy Today, masyarakat Buddha ini merayakan hari raya dengan konsep Vesak Festival.

Masyarakat umum bisa melihat upacara apa saja yang biasanya dilakukan umat Buddha menjelang Waisak. Jika biasanya hanya melakukan ritual dalam wihara atau perenungan di rumah, kemarin umat Buddha membawa relic asli dari jasad Buddha pertama, yakni Sidharta Gautama.

Relic tersebut didatangkan dari luar negeri dan sehari kemarin pengunjung mal juga bisa melihatnya dari dekat, tetapi tidak boleh dipegang. Lima relic Sidharta Gautama yang dipamerkan sebelumnya juga diarak keliling mal oleh para biksu dan barongsai. Setelah itu relic yang berada dalam tabung kaca diletakkan di bawah patung Buddha setinggi 12 meter yang ada di atrium mal.

Relic tersebut berupa abu kristal. Bagi umat Buddha, relic adalah salah satu benda sakral yang harus dijaga. Menurut koordinator acara Anthony Soehartono, panitia Vesak Festival sengaja mendatangkan lima relic Sidharta Gautama supaya masyarakat juga bisa melihat dari dekat sosok Buddha pertama yang diperkirakan usianya sudah mencapai 2.500 tahun.

“Relic ini tersebar di seluruh dunia dan kami beruntung bisa mendatangkannya ke Surabaya. Hanya, pada hari inisaja (kemarin) relic tersebut kami pamerkan ke masyarakat luas,” kata Anthony dijumpai di lokasi perayaan Vesak Festival2015, TunjunganPlaza.

Anthony menambahkan, tujuan Waisak dalam mal supaya generasi Buddha sendiri juga bisa tampil di masyarakat dan berkembang lebih baik lagi. Selain itu, ingin mengenalkan sosok Buddha, di mana kebanyakan ajarannya mengajarkan saling mengasihi umat ma-nusia. Ajaran tersebut masuk dalam Buddha Dhamma yang selama ini dipegang umat Buddha, yakni meliputi nilai kemanusiaan, rasa syukur, saling berbagi kebahagiaan, dan berperilaku baik.

Selain bisa menyaksikan dari dekat relic Buddha, pengunjung mal juga bisa melihat diorama beberapa Buddha. Mulai dari calon Buddha hingga sudah menjadi Buddha itu sendiri seperti yang terlihat kemarin ada empat diorama Buddha yang merupakan perlambangan masing-masing aktivitas Buddha.

Bahkan, masyarakat umum juga bisa berpartisipasi dengan memandikan patung calon Buddha. Tentu saja perayaan Waisak yang berbeda dari kebanyakan ini juga menyita perhatian pengunjung mal. Mereka tertarik melihat relic Buddha dan melihat diorama Buddha yang ada empat patung.

Seperti yang dilakukan Julia Hartono yang kemarin sedang jalan-jalan, tetapi kemudian tertarik melihat perayaan Hari Raya Waisak. “Kegiatannya menarik, apalagi bisa melihat relic, meski tidak boleh pegang, selain itu juga bisa tahu tentang sosok Buddha itu sendiri,” ujar Julia.

Mamik wijayanti
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)