MCW Anggap Pemborosan Uang
A
A
A
MALANG - Bahkan, para aktivis lembaga swadaya masyarakat (LM) antikorupsi ini sampai menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Malang.
Mereka mengenakan topeng bergambar wali kota dan para pejabat yang ikut ke Eropa. Setelah itu, para peserta aksi membuat pesawat dari kertas dan beramai-ramai menerbangkannya. Aksi teatrikal menerbangkan pesawat kertas itu, menurut Divisi Monitoring Korupsi Politik MCW Taher Bugis, merupakan bentuk kekecewaan rakyat terkait kegiatan wali kota yang menghamburkan banyak anggaran untuk perjalanan dinas ke Eropa.
Taher mengungkapkan, perjalanan dinas ke Eropa itu menelan anggaran Rp809 juta. Anggaran itu berasal dari APBD Kota Malang. “Penggunaan anggaran ini bisa disebut menyalahi aturan karena penggunaannya tidak memiliki manfaat untuk rakyat,” kata dia. Pelesir wali kota bersama para kepala dinas ini, ujar Taher, sudah beberapa kali. Salah satunya pada tahun lalu ke Lombok, NTB. Berdalih kegiatan peningkatan kapasitas, justru itu memakan anggaran APBD Kota Malang hingga mencapai Rp597 juta.
Penggunaan anggaran yang sangat besar untuk kegiatan pelesir pejabat ini, menurut Taher, belum sebanding dengan anggaran untuk kegiatan kerakyatan. “Katanya peduli wong cilik, tetapi anggaran untuk pengembangan koperasi dan UMKM yang terkait langsung dengan rakyat kecil hanya Rp150 juta,” ungkap dia. Wali Kota Malang M Anton atau akrab disapa Abah Anton mengatakan, lawatan ke beberapa negara di Eropa Timur juga diikuti enam kepala satuan kerja perangkat kerja (SKPD) di lingkungan Pemkot Malang.
Total peserta dari Kota Malang mencapai 17 orang. Selain wali kota dan enam kepala SKPD, perjalanan juga diikuti oleh pengusaha anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Malang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Wasto menuturkan, kunjungan ke sejumlah negara di Eropa Timur ini bertujuan mempromosikan sektor perdagangan, khususnya produk UMKM dan sektor wisata Kota Malang.
“Kami menginginkan semakin banyak kunjungan wisatawan dari mancanegara ke Kota Malang,” kata dia.
Yuswantoro
Mereka mengenakan topeng bergambar wali kota dan para pejabat yang ikut ke Eropa. Setelah itu, para peserta aksi membuat pesawat dari kertas dan beramai-ramai menerbangkannya. Aksi teatrikal menerbangkan pesawat kertas itu, menurut Divisi Monitoring Korupsi Politik MCW Taher Bugis, merupakan bentuk kekecewaan rakyat terkait kegiatan wali kota yang menghamburkan banyak anggaran untuk perjalanan dinas ke Eropa.
Taher mengungkapkan, perjalanan dinas ke Eropa itu menelan anggaran Rp809 juta. Anggaran itu berasal dari APBD Kota Malang. “Penggunaan anggaran ini bisa disebut menyalahi aturan karena penggunaannya tidak memiliki manfaat untuk rakyat,” kata dia. Pelesir wali kota bersama para kepala dinas ini, ujar Taher, sudah beberapa kali. Salah satunya pada tahun lalu ke Lombok, NTB. Berdalih kegiatan peningkatan kapasitas, justru itu memakan anggaran APBD Kota Malang hingga mencapai Rp597 juta.
Penggunaan anggaran yang sangat besar untuk kegiatan pelesir pejabat ini, menurut Taher, belum sebanding dengan anggaran untuk kegiatan kerakyatan. “Katanya peduli wong cilik, tetapi anggaran untuk pengembangan koperasi dan UMKM yang terkait langsung dengan rakyat kecil hanya Rp150 juta,” ungkap dia. Wali Kota Malang M Anton atau akrab disapa Abah Anton mengatakan, lawatan ke beberapa negara di Eropa Timur juga diikuti enam kepala satuan kerja perangkat kerja (SKPD) di lingkungan Pemkot Malang.
Total peserta dari Kota Malang mencapai 17 orang. Selain wali kota dan enam kepala SKPD, perjalanan juga diikuti oleh pengusaha anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Malang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Wasto menuturkan, kunjungan ke sejumlah negara di Eropa Timur ini bertujuan mempromosikan sektor perdagangan, khususnya produk UMKM dan sektor wisata Kota Malang.
“Kami menginginkan semakin banyak kunjungan wisatawan dari mancanegara ke Kota Malang,” kata dia.
Yuswantoro
(ars)