Kedatangan Rombongan dari Surabaya, Warga Blitar Jadi PDP Corona
A
A
A
BLITAR - Seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar dinyatakan berstatus PDP (Pasien dalam Pengawasan) Covid-19. Menurut Krisna Yekti, jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Blitar, yang bersangkutan tidak pernah pergi dari wilayah episentrum, baik daerah maupun luar negeri.
Pasien mengalami gejala klinis menyerupai Corona setelah berinteraksi dengan kerabat dari Surabaya yang bertakziah ke Blitar. "Yang dari Wonodadi (PDP) ini tidak pernah kemana mana. Namun ada anggota keluarga yang meninggal, dan banyak saudara dari Surabaya yang datang," ujar Krisna Yekti kepada wartawan Rabu (8/4/2020).
Selain dari Wonodadi, Pemkab Blitar juga mendata satu PDP (Pasien dalam Pengawasan) asal Kecamatan Udanawu. Yang bersangkutan yang memperlihatkan gejala Corona juga berjenis kelamin perempuan. Kedua PDP lama tersebut (Wonodadi dan Udanawu), kata Krisna Yekti telah diisolasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Petugas juga sudah mengambil swab keduanya. "Namun untuk hasilnya (swab) belum keluar," terang Krisna Yekti. Dalam kesempatan itu Krisna Yekti juga menyebutkan satu PDP asal Kecamatan Ponggok yang meninggal dunia. Yang bersangkutan diisolasi di RSUD dr Iskak Tulungagung. Hanya saja Krisna tidak menjelaskan hasil rapid test maupun swab pasien bersangkutan.
"Dirawat di Iskak (RSUD dr Iskak Tulungagung), meninggalnya kemarin lusa," tambahnya. Hingga Rabu (8/4/2020), jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) di Kabupaten Blitar, sebanyak 551. Jumlah ODP yang selesai dipantau 14 hari 288, dan ODP dalam proses pemantauan 263. Sementara jumlah PDP sebanyak 7 orang, dengan perincian dua orang sembuh, dua dirawat dan dua meninggal dunia.
Pasien mengalami gejala klinis menyerupai Corona setelah berinteraksi dengan kerabat dari Surabaya yang bertakziah ke Blitar. "Yang dari Wonodadi (PDP) ini tidak pernah kemana mana. Namun ada anggota keluarga yang meninggal, dan banyak saudara dari Surabaya yang datang," ujar Krisna Yekti kepada wartawan Rabu (8/4/2020).
Selain dari Wonodadi, Pemkab Blitar juga mendata satu PDP (Pasien dalam Pengawasan) asal Kecamatan Udanawu. Yang bersangkutan yang memperlihatkan gejala Corona juga berjenis kelamin perempuan. Kedua PDP lama tersebut (Wonodadi dan Udanawu), kata Krisna Yekti telah diisolasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Petugas juga sudah mengambil swab keduanya. "Namun untuk hasilnya (swab) belum keluar," terang Krisna Yekti. Dalam kesempatan itu Krisna Yekti juga menyebutkan satu PDP asal Kecamatan Ponggok yang meninggal dunia. Yang bersangkutan diisolasi di RSUD dr Iskak Tulungagung. Hanya saja Krisna tidak menjelaskan hasil rapid test maupun swab pasien bersangkutan.
"Dirawat di Iskak (RSUD dr Iskak Tulungagung), meninggalnya kemarin lusa," tambahnya. Hingga Rabu (8/4/2020), jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) di Kabupaten Blitar, sebanyak 551. Jumlah ODP yang selesai dipantau 14 hari 288, dan ODP dalam proses pemantauan 263. Sementara jumlah PDP sebanyak 7 orang, dengan perincian dua orang sembuh, dua dirawat dan dua meninggal dunia.
(eyt)