Aneh, Tidak Pernah Kemana mana Warga Blitar Ini Positif Covid-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Perempuan 40 tahun asal Kelurahan Karangtengah Kota Blitar terkonfirmasi positif COVID-19 meski tidak pernah pergi keluar Kota.
Diduga yang bersangkutan tertular COVID-19 dari pasien lain atau di tempat tinggalnya telah terjadi transmisi lokal. (Baca juga: Dirawat 15 Hari Akibat Positif COVID-19, Dokter Blitar Meninggal)
"Informasi dari propinsi sudah terjadi transmisi lokal," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar Muhammad Muchlis dalam keterangan rilisnya, Senin (13/7/2020).
Dari awal terpantau kondisi kesehatan pasien sudah mengarah kepada gejala COVID-19. Perempuan itu mengeluh demam, batuk dan nyeri perut. Pada 11 Juli dibawa ke rumah sakit dan petugas medis melakukan pengambilan swab test.
"Tanggal 12 Juli malam hasilnya dinyatakan positif COVID-19," kata Muhammad Muchlis yang menambahkan penyebab penularan itu saat ini masih diselidiki. Berbeda dengan dua orang laki laki berusia 23 tahun yang juga warga Kelurahan Karangtengah.
Kedua pemuda itu sehat dan tidak memiliki keluhan apapun. Namun saat dirapid test sebagai syarat hendak melakukan perjalanan luar kota, hasilnya reaktif. Pada 11 Juli 2020, petugas medis langsung melanjutkan dengan swab test.
"Hasilnya, keduanya terkonfirmasi positif COVID-19," kata Muhammad Muchlis. Rencana melakukan perjalanan ke luar kota seketika dibatalkan. Keduanya langsung diisolasi di rumah sakit rujukan.
Sementara seorang laki laki 25 tahun yang sebelumnya berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan sebagai pasien positif COVID-19. Pada 4 Juli yang bersangkutan yang juga warga Kelurahan Karangtengah, pernah melakukan perjalanan ke Pasuruan.
"Hasil swab testnya terkonfirmasi positif dan saat ini menjalani isolasi di rumah sakit rujukan," kata Muhammad Muchlis. Terhitung hingga 13 Juli 2020 jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Blitar menjadi 18 kasus.
Perinciannya, 8 orang sembuh, 8 orang dirawat dan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10 orang, dengan perincian 6 orang selesai pengawasan, satu orang dalam pengawasan dan 3 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 219 orang. Perinciannya, selesai dipantau sebanyak 215 orang, dipantau 2 orang, dan meninggal dunia 2 orang.
Diduga yang bersangkutan tertular COVID-19 dari pasien lain atau di tempat tinggalnya telah terjadi transmisi lokal. (Baca juga: Dirawat 15 Hari Akibat Positif COVID-19, Dokter Blitar Meninggal)
"Informasi dari propinsi sudah terjadi transmisi lokal," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar Muhammad Muchlis dalam keterangan rilisnya, Senin (13/7/2020).
Dari awal terpantau kondisi kesehatan pasien sudah mengarah kepada gejala COVID-19. Perempuan itu mengeluh demam, batuk dan nyeri perut. Pada 11 Juli dibawa ke rumah sakit dan petugas medis melakukan pengambilan swab test.
"Tanggal 12 Juli malam hasilnya dinyatakan positif COVID-19," kata Muhammad Muchlis yang menambahkan penyebab penularan itu saat ini masih diselidiki. Berbeda dengan dua orang laki laki berusia 23 tahun yang juga warga Kelurahan Karangtengah.
Kedua pemuda itu sehat dan tidak memiliki keluhan apapun. Namun saat dirapid test sebagai syarat hendak melakukan perjalanan luar kota, hasilnya reaktif. Pada 11 Juli 2020, petugas medis langsung melanjutkan dengan swab test.
"Hasilnya, keduanya terkonfirmasi positif COVID-19," kata Muhammad Muchlis. Rencana melakukan perjalanan ke luar kota seketika dibatalkan. Keduanya langsung diisolasi di rumah sakit rujukan.
Sementara seorang laki laki 25 tahun yang sebelumnya berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan sebagai pasien positif COVID-19. Pada 4 Juli yang bersangkutan yang juga warga Kelurahan Karangtengah, pernah melakukan perjalanan ke Pasuruan.
"Hasil swab testnya terkonfirmasi positif dan saat ini menjalani isolasi di rumah sakit rujukan," kata Muhammad Muchlis. Terhitung hingga 13 Juli 2020 jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Blitar menjadi 18 kasus.
Perinciannya, 8 orang sembuh, 8 orang dirawat dan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10 orang, dengan perincian 6 orang selesai pengawasan, satu orang dalam pengawasan dan 3 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 219 orang. Perinciannya, selesai dipantau sebanyak 215 orang, dipantau 2 orang, dan meninggal dunia 2 orang.
(nth)