Kasus Pembunuhan Bocah 11 Tahun, UPTD PPA dan LPSK Sulsel Beri Pendampingan Keluarga Korban

Jum'at, 13 Januari 2023 - 10:01 WIB
loading...
Kasus Pembunuhan Bocah 11 Tahun, UPTD PPA dan LPSK Sulsel Beri Pendampingan Keluarga Korban
UPTD PPA Kota Makassar bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Perwakilan Sulsel siap mendampingi keluarga korban penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun. Foto Yoel Yusvin
A A A
MAKASSAR - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Makassar bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Perwakilan Sulsel siap mendampingi keluarga korban penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun. Selain pendampingan hukum, tim UPPA dan LPSK juga akan fokus pada pemulihan trauma sepupu korban.

Kepala UPTD PPA Kota Makassar Hapida Jalangke mengatakan, pihaknya akan fokus pada pendampingan hukum dan pemulihan trauma terhadap saksi yang tak lain sepupu korban yang nyaris ikut menjadi korban penculikan disertai pembunuhan.

"Kedatangan tim PPA Kota makassar salah satu upaya dalam memberikan pendampingan psikologi terhadap keluarga dan orang tua korban pasca peristiwa tersebut. Tak hanya itu, tim juga akan fokus pada pendampingan hukum dan pemulihan trauma," kata Hapida, Jumat (13/1/2023).

Apalagi, salah satu saksi utama terungkapnya kasus ini adalah sepupu korban berinisial AL (12). Saat itu, AL, menurut keterangannya, sedang bermain bersama korban di salah satu minimarket yang tak jauh dari rumah korban. Saat itu, korban sempat membujuk AL untuk menerima tawaran pelaku membersihkan rumah dengan upah Rp50 ribu, namun ditolak.

Rencananya, saksi AL akan diamankan sementara di rumah aman milik PPA Kota Makassar sembari memulihkan trauma yang di alaminya. Belum lagi, beberapa tahun lalu AL sempat menjadi korban penculikan dan digadaikan dengan tabung gas oleh pelaku yang tak dikenal.

Sebelumnya, seorang bocah berinial FS (11) menjadi korban penculikan disertai pembunuhan yang di lakukan oleh dua orang pelaku berinisil AD dan NF yang masih remaja dan berstatus pelajar di Kota Makassar. Mirisnya, aksi tragis dilakukan pelaku karena terobsesi keuntungan besar dari penjualan organ tubuh.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3052 seconds (0.1#10.140)