Perawat Positif COVID-19, Puskesmas Puri Mojokerto Ditutup
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Puskesmas Puri, Kabupaten Mojokerto dilakukan penutupan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, mulai hari ini, Senin (13/7/2020), hingga seminggu ke depan.
Hal ini dilakukan karena satu perawat terkonfirmasi terpapar virus COVID-19. Meski tutup namun puluhan warga tetap antre untuk mendapatkan surat rujukan. Sebab puskesmas ini melayani warga di dua kecamatan.(Baca juga: Dokternya Positif COVID-19, Puskesmas di Mojokerto Ditutup )
Sejumlah warga dari berbagai desa di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto antre di luar pagar Puskesmas Puri. Warga yang datang ke puskesmas terpaksa harus kecewa karena Puskesmas Puri ditutup hingga seminggu ke depan.
Sebagian warga dilayani untuk membuat surat rujukan karena kondisi darurat dan sakit yang menuntut untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit rujukan.
Seorang warga, Sumiyati, mengatakan, dirinya antre sejak pagi untuk mendapatkan surat rujukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Pihak puskesmas tetap melayani dengan alasan kemanusiaan.
“Saya menunggu surat rujukan dari puskesmas memang kalau ditutup ndak apa-apa cuman informasi dari dalam kalau rujukan dilayani,” kata Sumiyati.
Penutupan Puskesmas Puri dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Kabupaten Mojokerto karena seorang perawat berinisial IS terpapar virus COVID-19 dari hasil swab yang dilakukan pada Sabtu lalu. Kini perawat tersebut menjalani isolasi di Rumah Sakit Profesor Doktor Sukandar, Kabupaten Mojokerto.
Selain itu, sebanyak 24 tenaga kesehatan di Puskesmas Puri, baik itu dokter, perawat dan tenaga administrasi harus dilakukan karantina di puskesmas sambil menunggu rapit tes dan tes swab yang dilakukan petugas Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan untuk pelayanan seperti rawat inap dan pelayanan IGD maupun melahirkan bayi dialihkan ke puskemas lain seperti Dlanggu, Sooko dan Gayaman.
Juru Bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, karena ada satu tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif, gugus tugas melakukan tracing terhadap 24 orang nakes. Sebab nakes tersebut melayani masyarakat. Sedangkan 24 nakes lannya dikarantina di puskesmas.
“Jadi untuk sementara puskesmas kami tutup, pelayanan dialihkan ke puskesmas terdekat seperti di Dlanggu, Sooko dan Gayaman,” jelas dia.
Selanjutnya, kata Ardi, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan melakukan sterilisasi puskesmas dan melakukan pemantaun tenaga kesehatan selama melakukan isolasi di puskesmas.
Hal ini dilakukan karena satu perawat terkonfirmasi terpapar virus COVID-19. Meski tutup namun puluhan warga tetap antre untuk mendapatkan surat rujukan. Sebab puskesmas ini melayani warga di dua kecamatan.(Baca juga: Dokternya Positif COVID-19, Puskesmas di Mojokerto Ditutup )
Sejumlah warga dari berbagai desa di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto antre di luar pagar Puskesmas Puri. Warga yang datang ke puskesmas terpaksa harus kecewa karena Puskesmas Puri ditutup hingga seminggu ke depan.
Sebagian warga dilayani untuk membuat surat rujukan karena kondisi darurat dan sakit yang menuntut untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit rujukan.
Seorang warga, Sumiyati, mengatakan, dirinya antre sejak pagi untuk mendapatkan surat rujukan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Pihak puskesmas tetap melayani dengan alasan kemanusiaan.
“Saya menunggu surat rujukan dari puskesmas memang kalau ditutup ndak apa-apa cuman informasi dari dalam kalau rujukan dilayani,” kata Sumiyati.
Penutupan Puskesmas Puri dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Kabupaten Mojokerto karena seorang perawat berinisial IS terpapar virus COVID-19 dari hasil swab yang dilakukan pada Sabtu lalu. Kini perawat tersebut menjalani isolasi di Rumah Sakit Profesor Doktor Sukandar, Kabupaten Mojokerto.
Selain itu, sebanyak 24 tenaga kesehatan di Puskesmas Puri, baik itu dokter, perawat dan tenaga administrasi harus dilakukan karantina di puskesmas sambil menunggu rapit tes dan tes swab yang dilakukan petugas Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan untuk pelayanan seperti rawat inap dan pelayanan IGD maupun melahirkan bayi dialihkan ke puskemas lain seperti Dlanggu, Sooko dan Gayaman.
Juru Bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, karena ada satu tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif, gugus tugas melakukan tracing terhadap 24 orang nakes. Sebab nakes tersebut melayani masyarakat. Sedangkan 24 nakes lannya dikarantina di puskesmas.
“Jadi untuk sementara puskesmas kami tutup, pelayanan dialihkan ke puskesmas terdekat seperti di Dlanggu, Sooko dan Gayaman,” jelas dia.
Selanjutnya, kata Ardi, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan melakukan sterilisasi puskesmas dan melakukan pemantaun tenaga kesehatan selama melakukan isolasi di puskesmas.
(nth)