5 Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Masa Jabatan Tersingkat, Nomor Terakhir Berkuasa 2 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat lima raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang memiliki masa kekuasaan tersingkat. Salah satunya bahkan hanya sempat berkuasa selama dua tahun saja.
Eksistensi Kota Surakarta memang tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan dua pusat kekuasaan tradisional yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran.
Menurut jurnal "Nilai Nilai Tradisi dan Budaya Keraton Sebagai Elemen Pembentuk Struktur Ruang Permukiman Baluwarti Surakarta yang Dibangun Pada masa Pakubuwana III", Kota Surakarta atau Solo tumbuh seiring dengan perpindahan ibu kota kerajaan Mataram Islam dari Kartasura pada 1745 berdasar Perjanjian Griyanti.
Baca juga : Mengenal Sosok Pakubuwana II, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pertama
Dalam sejarah masa kekuasaan Kasunanan Surakarta terdapat 12 Raja yang memimpin. Sejarah tersebut juga mencatat beberapa Raja yang memiliki masa kekuasaan paling singkat.
Berikut 5 Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Masa Jabatan Tersingkat :
1. Pakubuwono VI
Nama aslinya adalah Raden Mas Sapardan, yang naik tahta pada tahun 1823. Pakubuwono VI berkuasa hingga tahun 1830, sehingga masa kekuasaannya terhitung selama 7 tahun.
Pakubuwana VI adalah pendukung perjuangan Pangeran Diponegoro, yang memberontak terhadap Kesultanan Yogyakarta dan pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1825.
2. Pakubuwono XI
Pakubuwono XI punya nama asli Raden Mas Ontoseno. Dia berkuasa kurang lebih selama 5 tahun, yakni dari naik takhta pada 1939 hingga 1944.
Sebelumnya Raden Mas Ontoseno bukanlah calon penerus takhta, melainkan adiknya lah yang lebih dipilih oleh sang ayah Pakubuwono X. Namun karena besarnya dukungan mayoritas elite keraton anti Belanda membuat Pakubuwono XI ini naik takhta.
3. Pakubuwono II
Sri Susuhunan Pakubuwono II adalah Raja Kesultanan Mataram yang berkuasa sejak 1726. Namun pada tahun 1745 dia mulai memindahkan Ibu Kota Mataram ke wilayah Solo. Saat itu juga berdirilah Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Sehingga pria bernama asli Raden Mas Prabasuyasa ini terhitung menjabat sebagai Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 1745 hingga 1749, yakni sekitar 4 tahun dia berkuasa di kerajaan barunya itu.
Baca juga : Sejarah Singkat dan Silsilah Raja dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat
4. Pakubuwono V
Bernama asli Raden Mas Sugandi, yang naik takhta pada tahun 1820 dan berkuasa hingga 1823. Sehingga terhitung dia telah berkuasa selama 3 tahun.
Diketahui bahwa Pakubuwono V merupakan raja dibalik lahirnya Serat Centhini atau Suluk Tembangraras-Amongraga. Karya sastra tersebut dikatakan sebagai induk pengetahuan mengenai dunia dalam masyarakat Jawa, yang meliputi persoalan agama, kebatinan, kekebalan, dunia keris, karawitan dan tari, pertanian, adat istiadat, bahkan primbon.
5. Pakubuwono VIII
Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Masa Jabatan Tersingkat dipegang oleh Pakubuwono VIII yang berkuasa selama kurang lebih 2 tahun saja. Pra bernama asli Raden Mas Kusen ini menduduki takhta pada 1859 hingga 1861.
Kekuasaan yang singkat ini disebabkan karena dia berkuasa di usia senja yakni ketika berusia 69 tahun. Setelah dua tahun berkuasa beliau wafat di tahun 1861.
Lihat Juga: Lawan Oligarki, 20 BEM di Jateng dan DIY Gelar Demonstrasi di Monumen Serangan Umum 1 Maret
Eksistensi Kota Surakarta memang tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan dua pusat kekuasaan tradisional yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran.
Menurut jurnal "Nilai Nilai Tradisi dan Budaya Keraton Sebagai Elemen Pembentuk Struktur Ruang Permukiman Baluwarti Surakarta yang Dibangun Pada masa Pakubuwana III", Kota Surakarta atau Solo tumbuh seiring dengan perpindahan ibu kota kerajaan Mataram Islam dari Kartasura pada 1745 berdasar Perjanjian Griyanti.
Baca juga : Mengenal Sosok Pakubuwana II, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pertama
Dalam sejarah masa kekuasaan Kasunanan Surakarta terdapat 12 Raja yang memimpin. Sejarah tersebut juga mencatat beberapa Raja yang memiliki masa kekuasaan paling singkat.
Berikut 5 Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Masa Jabatan Tersingkat :
1. Pakubuwono VI
Nama aslinya adalah Raden Mas Sapardan, yang naik tahta pada tahun 1823. Pakubuwono VI berkuasa hingga tahun 1830, sehingga masa kekuasaannya terhitung selama 7 tahun.
Pakubuwana VI adalah pendukung perjuangan Pangeran Diponegoro, yang memberontak terhadap Kesultanan Yogyakarta dan pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1825.
2. Pakubuwono XI
Pakubuwono XI punya nama asli Raden Mas Ontoseno. Dia berkuasa kurang lebih selama 5 tahun, yakni dari naik takhta pada 1939 hingga 1944.
Sebelumnya Raden Mas Ontoseno bukanlah calon penerus takhta, melainkan adiknya lah yang lebih dipilih oleh sang ayah Pakubuwono X. Namun karena besarnya dukungan mayoritas elite keraton anti Belanda membuat Pakubuwono XI ini naik takhta.
3. Pakubuwono II
Sri Susuhunan Pakubuwono II adalah Raja Kesultanan Mataram yang berkuasa sejak 1726. Namun pada tahun 1745 dia mulai memindahkan Ibu Kota Mataram ke wilayah Solo. Saat itu juga berdirilah Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Sehingga pria bernama asli Raden Mas Prabasuyasa ini terhitung menjabat sebagai Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 1745 hingga 1749, yakni sekitar 4 tahun dia berkuasa di kerajaan barunya itu.
Baca juga : Sejarah Singkat dan Silsilah Raja dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat
4. Pakubuwono V
Bernama asli Raden Mas Sugandi, yang naik takhta pada tahun 1820 dan berkuasa hingga 1823. Sehingga terhitung dia telah berkuasa selama 3 tahun.
Diketahui bahwa Pakubuwono V merupakan raja dibalik lahirnya Serat Centhini atau Suluk Tembangraras-Amongraga. Karya sastra tersebut dikatakan sebagai induk pengetahuan mengenai dunia dalam masyarakat Jawa, yang meliputi persoalan agama, kebatinan, kekebalan, dunia keris, karawitan dan tari, pertanian, adat istiadat, bahkan primbon.
5. Pakubuwono VIII
Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Masa Jabatan Tersingkat dipegang oleh Pakubuwono VIII yang berkuasa selama kurang lebih 2 tahun saja. Pra bernama asli Raden Mas Kusen ini menduduki takhta pada 1859 hingga 1861.
Kekuasaan yang singkat ini disebabkan karena dia berkuasa di usia senja yakni ketika berusia 69 tahun. Setelah dua tahun berkuasa beliau wafat di tahun 1861.
Lihat Juga: Lawan Oligarki, 20 BEM di Jateng dan DIY Gelar Demonstrasi di Monumen Serangan Umum 1 Maret
(bim)