Awas! Ada Akun Palsu Catut Gubernur Kepri untuk Penipuan

Selasa, 03 Januari 2023 - 08:12 WIB
loading...
Awas! Ada Akun Palsu Catut Gubernur Kepri untuk Penipuan
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad. Foto/Dok.iNews TV/Alfie Al Rasyid
A A A
TANJUNGPINANG - Aksi penipuan dilakukan orang tidak bertanggung jawab, dengan mencatut nama serta foto Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad. Pelaku penipuan, menggunakan nama dan foto gubernur dalam akun aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA).



Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepulauan Riau (Diskominfo Kepri), Hasan mengimbau warga untuk lebih waspada dengan aksi penipuan yang mencatut nama dan foto gubernur tersebut. Dia memastikan, akun WA tersebut memang palsu dan digunakan untuk penipuan.



"Oknum itu menjalankan modus penipuan dengan nomor kontak WA +62 812-1335-4537. Foto profilnya menggunakan gambar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad berkemeja hijau dan sedang memberikan sambutan," kata Hasan.



Hasan memastikan bahwa Gubernur Ansar tidak pernah menggunakan nomor kontak WA tersebut. Ia menduga, pencatutan nama dan foto gubernur itu adalah salah satu modus penipuan yang dilakukan oknum tertentu untuk tujuan tidak baik.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melayani seluruh permintaan pelaku penipuan tersebut. "Harap masyarakat waspada penipuan yang mengatasnamakan Gubernur Ansar Ahmad di WA. Jangan dilayani permintaan apapun, karena itu bukan kontak beliau," ujar Hasan.



Hasan mengaku baru mengetahui modus penipuan itu, setelah beberapa orang menyampaikan ada nomor WA menggunakan foto dan nama Gubernur Ansar Ahmad. "Sekali lagi saya sampaikan jangan layani, itu bukan Pak Ansar, tapi modus penipuan," tegasnya.

Lebih lanjut Hasan mengutarakan jika profil kepala daerah memang telah banyak dipakai oleh penipu di dunia maya, untuk melancarkan aksinya. Untuk itu masyarakat diharapkan tidak mudah percaya jika ada yang menghubungi atas nama pejabat daerah. "Saya pastikan Pak Gubernur tidak pernah meminta apapun. Jadi, jangan sampai ada tambahan korban penipuan berikutnya," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3898 seconds (0.1#10.140)