Sejarah Kotagede, Kota Lama Tempat Lahirnya Bumi Mataram di Jogjakarta

Rabu, 28 Desember 2022 - 16:16 WIB
loading...
A A A
Sejarah Kotagede, Kota Lama Tempat Lahirnya Bumi Mataram di Jogjakarta

Sudut Jalan Kemasan Kotagede, Jogjakarta. Foto/Antara

Arya Penangsang akhirnya dapat dikalahkan oleh Ki Ageng Pemanahan. Atas jasanya itu, ia diberi hadiah oleh Sultan Hadiwijaya berupa tanah perdikan di Hutan Mentaok yang sekarang menjadi Kotagede.

Tanah tersebut merupakan bekas daerah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno yang hancur dipenuhi hutan lebat. Setelah itu, Ki Ageng Pemanahan melakukan pembukaan lahan yang disebut sebagai babat alas.

Awalnya, Hutan Mentaok membentang dari timur laut hingga tenggara Yogyakarta yang meliputi wilayah Purwomartani, Banguntapan hingga Kotagede.

Setelah berhasil membuka lahan, Hutan Mentaok saat itu menjadi tempat tinggal bagi Ki Ageng Pemanahan dan keluarga serta pengikutnya. Ki Ageng Pemanahan pun membangun area perkampungan yang makmur di bawah Kerajaan Pajang.

Pada tahun 1584, Ki Ageng Pemanahan meninggal dunia. Kedudukannya sebagai pemimpin desa digantikan oleh putranya, Danang Sutawijaya yang dikenal sebagai Panembahan Senopati.

Putra dari Ki Ageng Pemanahan inilah yang akhirnya mendirikan Kerajaan Mataram Islam setelah mengalahkan Kerajaan Pajang.

Pada tahun 1587, Kerajaan Mataram Islam menjadi kerajaan termahsyur di Pulau Jawa yang memegang konsep Catur Gatra Tunggal. Konsep tatanan kawasan tradisional ini meliputi keraton sebagai rumah raja, pasar sebagai pusat perekonomian, alun-alun sebagai pusat sosial dan masjid sebagai tempat beribadah.

Perjalanan periodesasi pemerintahan yang memiliki pengaruh besar di Kotagede saat ini dapat dilihat dari segi arsitektur rumah dan bangunannya, yaitu masa Mataram awal (Abad 17) yang bercorak Hindu-Jawa-Islam. Selanjutnya masa Kotagede yang bercorak Jawa-Islam, dan masa awal abad 20 yang bercorak Indische perpaduan Jawa.

Bangunan joglo pada periode Jawa Hindu memiliki ornamen berupa ukiran daun-daunan , sulur-suluran, bunga teratai, dan gambar binatang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2718 seconds (0.1#10.140)