Parah! 66 Ribu Warga Palembang Alami Kemiskinan Ekstrem
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Angka kemiskinan di Kota Palembang semakin parah. hal itu terungkap berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Palembang.
Kepala Bappeda Litbang Palembang, Harrey Hadi mengatakan, bahwa sepanjang tahun 2022, angka kemiskinan di Kota Palembang masuk dalam kategori ekstrem.
"Rata-rata jumlah penduduk dengan perbandingan warga miskin masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem lebih dari 66 ribu orang dinyatakan berpendapatan rendah," ujar Harrey Hadi, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, kondisi kemiskinan ekstrem di Palembang dapat ditekan dengan penanggulangan ketersediaan lapangan pekerjaan dan harus mendapat intervensi agar persoalan tersebut tuntas.
"Selama itu tidak diintervensi, maka permasalahan kemiskinan tidak akan selesai. Kemiskinan ekstrem ini tidak berbeda dengan yang tidak ekstrem, mereka harus diberi bantuan agar lepas dari kemiskinan," jelasnya.
Harrey mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berusaha memperbanyak lapangan kerja, serta meningkatkan akses warga terhadap pelayanan kesehatan.
"Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem. Kami juga menjalankan program meningkatkan kesejahteraan warga," jelasnya.
Sementara Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengklaim, angka kemiskinan secara keseluruhan pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan 2021 lalu.
"Data BPS menunjukkan persentase kemiskinan di Palembang pada 2021 diangka 11,06 persen. Sedangkan pada 2022 turun menjadi 10,34 persen," jelasnya.
Fitri menyebut, penurunan angka kemiskinan di Palembang dari tahun sebelumnya dipengaruhi pandemik COVID-19 yang mulai melandai, sehingga perekonomian perlahan pulih.
"Kami juga memperkuat kerja sama untuk menanggulangi kemiskinan, dengan kerja sama yang baik dan penganggaran yang cukup jelas di setiap OPD, Insya Allah kemiskinan di Palembang terselesaikan," pungkasnya.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
Kepala Bappeda Litbang Palembang, Harrey Hadi mengatakan, bahwa sepanjang tahun 2022, angka kemiskinan di Kota Palembang masuk dalam kategori ekstrem.
"Rata-rata jumlah penduduk dengan perbandingan warga miskin masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem lebih dari 66 ribu orang dinyatakan berpendapatan rendah," ujar Harrey Hadi, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, kondisi kemiskinan ekstrem di Palembang dapat ditekan dengan penanggulangan ketersediaan lapangan pekerjaan dan harus mendapat intervensi agar persoalan tersebut tuntas.
"Selama itu tidak diintervensi, maka permasalahan kemiskinan tidak akan selesai. Kemiskinan ekstrem ini tidak berbeda dengan yang tidak ekstrem, mereka harus diberi bantuan agar lepas dari kemiskinan," jelasnya.
Harrey mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berusaha memperbanyak lapangan kerja, serta meningkatkan akses warga terhadap pelayanan kesehatan.
"Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem. Kami juga menjalankan program meningkatkan kesejahteraan warga," jelasnya.
Sementara Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengklaim, angka kemiskinan secara keseluruhan pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan 2021 lalu.
"Data BPS menunjukkan persentase kemiskinan di Palembang pada 2021 diangka 11,06 persen. Sedangkan pada 2022 turun menjadi 10,34 persen," jelasnya.
Fitri menyebut, penurunan angka kemiskinan di Palembang dari tahun sebelumnya dipengaruhi pandemik COVID-19 yang mulai melandai, sehingga perekonomian perlahan pulih.
"Kami juga memperkuat kerja sama untuk menanggulangi kemiskinan, dengan kerja sama yang baik dan penganggaran yang cukup jelas di setiap OPD, Insya Allah kemiskinan di Palembang terselesaikan," pungkasnya.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
(san)