Pria Uzur Pembunuh Kekasih Diringkus Polisi, Motifnya Cemburu
loading...
A
A
A
Dia mengatakan, Karena mendengar hal tersebut pelaku merasa cemburu, sehingga mengotak-atik jendela kamar korban sebelah kanan tempat pelaku sambil mengatakan kepada korban “tiap hari melonte aja kerja mu” dan dijawab korban dari dalam rumah “apa urusan mu,” ungkap Riko Sunarko menirukan ucapan korban.
Tidak lama kemudian, sambungnya korban dan Darwin keluar rumah mengejar pelaku dan ia pun lari bersembunyi di sekitar lokasi. Tak lama korban kembali ke luar rumah memanggil anak dan menantunya.
Saat itu anak dan menantu serta korban sempat mencari pelaku akan tetapi pelaku tidak ditemukan. Korban kemudian kembali masuk ke dalam rumahnya.
Tidak berselang lama, kemudian Darwin pulang dan meninggalkan korban sendirian di dalam rumah tersebut. Namun tak lama kemudian pelaku kembali ke rumah korban dan mengetuk pintu, korban pun membukan pintu rumahnya dan pelaku masuk ke dalam rumah tersebut.
“Korban mengatakan kepada pelaku ngapain kau kemari, aku gak mau lagi sama mu, aku enggak sudih lagi melihat mu lagi,” tutur Kapolrestabes Medan menirukan ucapan korban.
Mendengar ucapan korban, pelaku marah dan langsung memiting korban serta merobohkan korban ke lantai ruang tamu dan menarik rambut korban dengan kedua tangannya ke arah leher korban sambil mencekik batang kerongkongan dengan kedua jari pelaku, dan menekan batang leher korban ke lantai.
Korban sempat menjerit minta tolong lantas tangan kiri pelaku menutup mulut korban. Korban sempat menggigit jempol kiri tangan pelaku. Namun pelaku berhasil melepaskan gigitan korban dan kembali menutup mulut korban dengan tangan kirinya sampai 15 menit lamanya.
Seketika itu, pelaku memastikan korban telah meninggal dunia dan meninggalkan korban di rumahnya. Setelah itu, pelaku bergegas mengambil tas miliknya dari rumah kosnya, yang tidak jauh dari sekitar TKP. Pelaku berniat melarikan diri setelah melakukan pembunuhan tersebut.
Tidak lama kemudian, sambungnya korban dan Darwin keluar rumah mengejar pelaku dan ia pun lari bersembunyi di sekitar lokasi. Tak lama korban kembali ke luar rumah memanggil anak dan menantunya.
Saat itu anak dan menantu serta korban sempat mencari pelaku akan tetapi pelaku tidak ditemukan. Korban kemudian kembali masuk ke dalam rumahnya.
Tidak berselang lama, kemudian Darwin pulang dan meninggalkan korban sendirian di dalam rumah tersebut. Namun tak lama kemudian pelaku kembali ke rumah korban dan mengetuk pintu, korban pun membukan pintu rumahnya dan pelaku masuk ke dalam rumah tersebut.
“Korban mengatakan kepada pelaku ngapain kau kemari, aku gak mau lagi sama mu, aku enggak sudih lagi melihat mu lagi,” tutur Kapolrestabes Medan menirukan ucapan korban.
Mendengar ucapan korban, pelaku marah dan langsung memiting korban serta merobohkan korban ke lantai ruang tamu dan menarik rambut korban dengan kedua tangannya ke arah leher korban sambil mencekik batang kerongkongan dengan kedua jari pelaku, dan menekan batang leher korban ke lantai.
Korban sempat menjerit minta tolong lantas tangan kiri pelaku menutup mulut korban. Korban sempat menggigit jempol kiri tangan pelaku. Namun pelaku berhasil melepaskan gigitan korban dan kembali menutup mulut korban dengan tangan kirinya sampai 15 menit lamanya.
Seketika itu, pelaku memastikan korban telah meninggal dunia dan meninggalkan korban di rumahnya. Setelah itu, pelaku bergegas mengambil tas miliknya dari rumah kosnya, yang tidak jauh dari sekitar TKP. Pelaku berniat melarikan diri setelah melakukan pembunuhan tersebut.
(msd)