Kisah Gajah Mada Diminta Pensiun Dini dari Jabatan Mahapatih Kerajaan Majapahit
loading...
A
A
A
Gayatri pun mendukung keputusan anaknya itu. Namun ada tantangan tersendiri ketika sang raja muda Hayam Wuruk akhirnya naik tahta. Pengalamannya yang masih minim karena baru menginjak 16 tahun bisa menjadi persoalan baru bagi negeri Majapahit.
Gayatri pun memberi saran ke Tribhuwana Tunggadewi untuk mendirikan dewan penasehat baru untuk Hayam Wuruk yang naik tahta kelak. Gayatri juga mengusulkan ke Tribhuwana membentuk dewan keluarga yang membantu dan membimbing Hayam Wuruk.
Dewan keluarga itu terdiri dari kedua putrinya Tribhuwana Tunggadewi dengan Rajadewi Maharajasa dengan suaminya masing-masing. la yakin Hayam Wuruk, cucunya akan mampu memahami dan menyambut usulan ini.
Menariknya satu saran yang dinilai cukup ekstrem dari Gayatri yakni meminta Gajah Mada pensiun dini dari jabatan Mahapatih Majapahit, saat Hayam Wuruk mencapai usia dua puluh satu tahun, serta memintanya membantu mencari dan membina calon penerus yang cakap dalam periode lima tahun mendatang.
Gajah Mada tidak menanggapi usulan tersebut secara positif, dan ini membuat Gayatri agak kecewa. Tentu saja, ia terlampau "Jawa" untuk menentang mantan ratu secara terbuka. Dengan santunnya ia menggerutu bahwa ia tetap siap menjabat mahapatih selama ia masih bisa membantu sang raja muda yang belum berpengalaman
Gajah Mada berkomitmen akan mundur, begitu tenaganya tak dibutuhkan lagi untuk melindungi imperium. Mendengar ucapan Gajah Mada, Gayatri menyimpulkan bahwa Gajah Mada ingin terus menjabat entah sampai kapan, menempel pada sang raja muda, lantas secara tak langsung meraih kekuasaan yang lebih besar ketimbang sebelumnya.
Gayatri pun memberi saran ke Tribhuwana Tunggadewi untuk mendirikan dewan penasehat baru untuk Hayam Wuruk yang naik tahta kelak. Gayatri juga mengusulkan ke Tribhuwana membentuk dewan keluarga yang membantu dan membimbing Hayam Wuruk.
Dewan keluarga itu terdiri dari kedua putrinya Tribhuwana Tunggadewi dengan Rajadewi Maharajasa dengan suaminya masing-masing. la yakin Hayam Wuruk, cucunya akan mampu memahami dan menyambut usulan ini.
Menariknya satu saran yang dinilai cukup ekstrem dari Gayatri yakni meminta Gajah Mada pensiun dini dari jabatan Mahapatih Majapahit, saat Hayam Wuruk mencapai usia dua puluh satu tahun, serta memintanya membantu mencari dan membina calon penerus yang cakap dalam periode lima tahun mendatang.
Gajah Mada tidak menanggapi usulan tersebut secara positif, dan ini membuat Gayatri agak kecewa. Tentu saja, ia terlampau "Jawa" untuk menentang mantan ratu secara terbuka. Dengan santunnya ia menggerutu bahwa ia tetap siap menjabat mahapatih selama ia masih bisa membantu sang raja muda yang belum berpengalaman
Gajah Mada berkomitmen akan mundur, begitu tenaganya tak dibutuhkan lagi untuk melindungi imperium. Mendengar ucapan Gajah Mada, Gayatri menyimpulkan bahwa Gajah Mada ingin terus menjabat entah sampai kapan, menempel pada sang raja muda, lantas secara tak langsung meraih kekuasaan yang lebih besar ketimbang sebelumnya.
(msd)