Luluskan 201 Apoteker, Rektor Unjani Sebut Tantangan Makin Terbuka
loading...
A
A
A
BANDUNG - Rektor Universitas Ahmad Yani (Unjani) Hikmahanto Juwana meminta apoteker lulusan Unjani bisa bersaing secara nasional di tengah tantangan pekerjaan yang kian terbuka.
Selama ini, apoteker lulusan Unjani mampu diserap pasar. Seperti bekerja di rumah sakit, apotek, industri, PBF, instansi pemerintahan, dan industri farmasi lainnya.
Menurut dia, untuk menghasilkan lukisan berkualitas, pihaknya senantiasa berkomitmen untuk menyelenggarakan prosedur pendidikan yang berintegritas. Apalagi, selama ini apoteker lulusan Unjani telah memiliki nama baik dan reputasi yang bagus.
"Kami bertekad untuk semakin meneguhkan Fakultas Farmasi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya melahirkan apoteker yang profesional, juga berkarakter. Ini penting, agar Unjani hadir sebagai unggulan di tingkat nasional," ujar Hikmahanto Juwana.
Menurut dia, para lulusan apoteker harus paham adanya krisis integritas dalam konteks persaingan profesi. Dimana persaingan akan semakin terbuka dan menjadi tantangan sesungguhnya di masa depan.
"Dengan pola pikir yang unggul, kita akan dapat bertahan dan mengembangkan karier sebagai apoteker dengan penuh inovasi serta kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis," tegasnya.
Diketahui, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) meluluskan dan mengambil sumpah 201 orang yang berasal dari 22 provinsi di Indonesia.
Dari 201 lulusan tersebut terdapat 34 lulus dengan predikat pujian. Mereka diambil sumpah dan janji Apoteker secara online, Rabu (8/7/2020).
Dekan Fakultas Farmasi Unjani Afifah B Sutjiatmo mengatakan, mereka terdiri dari 158 orang perempuan dan 43 laki-laki yang berasal dari 22 provinsi.
Diantaranya dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Utara, dan Papua Barat.
Apoteker yang diambil sumpahnya telah melalui Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) dengan tingkat kelulusan tepat waktu sebesar 94,811%. Hasil ini merupakan hasil yang sangat baik dan membanggakan.
Sekretaris Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Oos Fatimah Royati mengatakan, ke depan farmasi akan masuk ke dalam Konsil Kesehatan Indonesia. (Baca juga: Mobil Pemilik Kedai Dibobol Pencuri di Jalan Suci, Laptop dan Uang Raib)
Dia memohon doa restu supaya lancar karena surat sudah dilayangkan kepada Presiden Jokowi dan sedang menunggu persetujuan.
Selama ini, apoteker lulusan Unjani mampu diserap pasar. Seperti bekerja di rumah sakit, apotek, industri, PBF, instansi pemerintahan, dan industri farmasi lainnya.
Menurut dia, untuk menghasilkan lukisan berkualitas, pihaknya senantiasa berkomitmen untuk menyelenggarakan prosedur pendidikan yang berintegritas. Apalagi, selama ini apoteker lulusan Unjani telah memiliki nama baik dan reputasi yang bagus.
"Kami bertekad untuk semakin meneguhkan Fakultas Farmasi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya melahirkan apoteker yang profesional, juga berkarakter. Ini penting, agar Unjani hadir sebagai unggulan di tingkat nasional," ujar Hikmahanto Juwana.
Menurut dia, para lulusan apoteker harus paham adanya krisis integritas dalam konteks persaingan profesi. Dimana persaingan akan semakin terbuka dan menjadi tantangan sesungguhnya di masa depan.
"Dengan pola pikir yang unggul, kita akan dapat bertahan dan mengembangkan karier sebagai apoteker dengan penuh inovasi serta kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis," tegasnya.
Diketahui, Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) meluluskan dan mengambil sumpah 201 orang yang berasal dari 22 provinsi di Indonesia.
Dari 201 lulusan tersebut terdapat 34 lulus dengan predikat pujian. Mereka diambil sumpah dan janji Apoteker secara online, Rabu (8/7/2020).
Dekan Fakultas Farmasi Unjani Afifah B Sutjiatmo mengatakan, mereka terdiri dari 158 orang perempuan dan 43 laki-laki yang berasal dari 22 provinsi.
Diantaranya dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Utara, dan Papua Barat.
Apoteker yang diambil sumpahnya telah melalui Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) dengan tingkat kelulusan tepat waktu sebesar 94,811%. Hasil ini merupakan hasil yang sangat baik dan membanggakan.
Sekretaris Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Oos Fatimah Royati mengatakan, ke depan farmasi akan masuk ke dalam Konsil Kesehatan Indonesia. (Baca juga: Mobil Pemilik Kedai Dibobol Pencuri di Jalan Suci, Laptop dan Uang Raib)
Dia memohon doa restu supaya lancar karena surat sudah dilayangkan kepada Presiden Jokowi dan sedang menunggu persetujuan.
(boy)