Sekolah Kreatif SDM 20 Surabaya Sosialisasi Pembelajaran Daring Siswa Baru

Rabu, 08 Juli 2020 - 18:59 WIB
loading...
Sekolah Kreatif SDM...
Ustadz-ustadzah SD Muhammadiyah 20 Kreatif Surabaya sosialisasi pembelajaran daring. Foto/SINDONews/HO/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Jelang tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai serentak pada 13 Juli 2020, ustadz-ustadzah Sekolah Kreatif SDM 20 Tembok Dukun Surabaya door to door mendatangi rumah siswa baru. Kedatangan para guru itu untuk mensosialisasikan dan mengenalkan bagaimana pembelajaran daring (dalam jaringan).

Guru kelas 1 SD Muhammadiyah 20 Surabaya, Imroatus Sholihah, meski proses belajar akan segera dimulai, namun seluruh pembelajaran sekolah dari PAUD/TK hingga Perguruan Tinggi di Jawa timur harus dilakukan daring. (Baca juga: Sebelum Dibunuh Siswi TK Diperkosa 2 Kali Terlebih Dahulu )

Hal itu karena di Jawa Timur masih berstatus zona merah. Setiap hari ustadz-ustadzah SDM 20 Kreatif Surabaya minimal mendatangi 6 rumah siswa baru selama H-7 hingga H-5 masuk sekolah.

"Karena melihat kondisi saat ini yang memang masih di masa pandemi dan dari sekolah pun dituntut pada tanggal 13 Juli 2020 sudah melakukan pembelajaran daring. Kita juga memikirkan kondisi anak-anak ketika masih belum mengenal teman-teman, guru dan lingkungan sekolahnya. Maka kami mempunyai inisiatif door to door atau home visit kepada anak-anak untuk sosialisasi kegiatan daring selama pandemi," ucapnya.

Masing-masing rumah siswa baru didatangi 2 guru atau ustadz-ustadzah. Salah satunya di rumah Ananda Rifat Kautsar Ar-Rasyid, siswa kelas 1 Bee (lebah) di Jl. Dupak Bangunsari IV nomor 10 Surabaya mendapat giliran didatangi 2 guru SDM 20 Kreatif Surabaya, Rabu (8/7/2020).

Para guru inipun datang dengan membawa kesan belajar daring itu menyenangkan. Mereka menggunakan face shield dengan hiasan menarik. Setelah cuci tangan dan cek suhu tubuh, ustadz-ustadzah masuk rumah dan temui siswa baru dengan didampingi orang tua. Pertama, ustadz-ustadzah beri dan pakaikan face shield khusus bertuliskan nama sekolah dan kelas kepada siswa.

Setelah saling berkenalan, ustadz-ustadzah mengajak siswa baru untuk berkenalan dengan guru dan teman barunya melalui media “Pop-Up Book” dilengkapi foto dan nama kepala sekolah, guru dan teman-teman sekelas mereka di SDM 20 Kreatif Surabaya.

Agar bisa berinteraksi langsung dengan kepala sekolah, guru dan teman sekelasnya SDM 20 Kreatif Surabaya melalui video internet, maka ustadz-ustadzah mengoperasikan aplikasi “Zoom Meeting” secara live ngobrol bareng dengan 6 siswa baru di lokasi rumah berbeda dan menyapa kepala sekolah yang kebetulan ada di sekolah SDM 20 Kreatif Surabaya dan sekilas menunjukan gedung sekolah dan kelas mereka.

Kunjungan diakhiri sesi membuat karya kreatif, ustadz-ustadzah mengajarkan bagaimana membuat hiasan dengan media kaos polos yang bisa dihias gambar atau tempelan sesuai daya imajinasi dan kreatifitas siswa, tentunya bisa dibantu orang tua.

(Baca juga: Perhatikan, Ini yang Harus Disiapkan Sekolah Saat New Normal )

Tiga hari awal masuk sekolah, 13-15 Juli 2020, yang biasanya disebut masa orientasi siswa (MOS) rencananya di SDM 20 Kreatif Surabaya diisi dengan kunjungan sosialisasi lanjutan dan/atau pemantapan bagaimana cara pembelajaran daring untuk siswa baru.

Sebab, membuka aplikasi “Zoom Meeting” merupakan salah satu cara pembelajaran daring yang akan sering dilakukan siswa di rumah masing-masing selama masa pandemi Covid-19. Para guru dari jarak jauh akan tetap berinteraksi dan membimbing materi pembelajaran.

Diharapkan selama proses belajar mengajar daring, siswa dapat didampingi orang tua agar terjadi sinergisitas antara guru-orang tua-siswa sehingga kompetensi dari setiap pelajaran bisa tercapai.

Wali murid Fitri Yuliana Djohar, mengaku senang dengan langkah sekolah yang secara inisiatif mendatangi rumah siswa baru untuk mengenalkan sekolah di era pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini.

"Kami sangat senang sekali dengan adanya MOS (Masa Orientasi Sekolah) daring. Jadi anak bisa kenal tahu siapa guru dan teman-temannya. Sebelum anak-anak bertatap muka karena wabah Corona, mereka belajar harus lewat zoom atau on line dengan ustadzahnya," ungkapnya,

Menurutnya, cara tersebut memang kurang efektif karena kelas 1 harusnya bertatap muka untuk mengenal teman-temannya. Namun untuk menjaga kesehatan orang tua harus mendukung. "Mudah-mudahan wabah ini segera berakhir dan anak-anak bisa bertatap muka, bisa belajar seperti sedia kala", pungkasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2622 seconds (0.1#10.140)