Heroik! Guru di Gunungkidul Selamatkan Siswa saat Atap SD Muhammadiyah Ambruk

Kamis, 17 November 2022 - 20:18 WIB
loading...
Heroik! Guru di Gunungkidul Selamatkan Siswa saat Atap SD Muhammadiyah Ambruk
Atap bangunan SD Muhammadiyah di Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta, ambruk. Foto/Ist.
A A A
GUNUNGKIDUL - Kepanikan melanda para siswa dan guru SD Muhammadiyah Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul. Atap bangunan sekolah tersebut, tiba-tiba ambruk saat jam pelajaran berlangsung.



Kanit Reskrim Polsek Semin, Iptu Sumiran menuturkan, peristiwa ambruknya atap bangunan sekolah tersebut, terjadi Kamis (17/11/2022) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Atap gedung SD Muhammadiyah Blembem ambrol menimpa siswa. "Yang ambrol itu tepatnya di ruang kelas dua," katanya.



Menurut Sumiran, atap bangunan kelas dua roboh diakibatkan karena kuda-kuda yang terbuat dari kayu tiba-tiba patah dan roboh. Karena tertutup plafon kuda-kuda tidak kelihatan kalau sudah rapuh.



Pada saat kejadian, di dalam ruangan kelas dua sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba plafon ambrol, dan guru yang mengajar serta siswa berteriak minta tolong. Mereka kemudian berlari keluar kelas. "Mereka semua lari keluar kelas tetapi ada yang tertinggal satu orang," kata Sumiran.

Kala itu ada satu siswa bernama Aisyah terjebak di tempat duduknya. Kemudian guru kelas yang bernama Ismail Maarzani (47) warga Gunung Sempu Kidul, Rejosari, Kapanewon Semin, lantas menahan kuda-kuda dengan menggunakan tangan.

Seketika itu pula karyawan SD Muhammadiyah, Ary Susanto berlari masuk ke ruang kelas. Dia langsung mengevakuasi Aisyah hingga berhasil keluar kelas. Kemudian semua siswa yang ada di ruangan kelas lain diminta untuk keluar. "Mereka semua dievakuasi di halaman Masjid depan sekolah," terang Sumiran.



Siswi yang bernama Aisyah tersebut, mengalami memar di pergelangan tangan kiri. Namun semua siswa SD Muhammadiyah Blembem secara keseluruhan tidak ada yang menjadi korban jiwa.

Dengan kejadian tersebut semua siswa diliburkan, dan proses belajar mengajar untuk sementara dilakukan di rumah masing-masing. Semua siswa kelas dua berjumlah 15 anak dalam keadaan sehat.

Menurut Sumiran, gedung SD Muhammadiyah dibangun sejak tahun 1984, dan belum pernah di rehab. Bangunan ruang kelas dua yang atapnya roboh, langsung dibongkar secara gotong royong oleh pihak sekolah.

Pihak sekolah dengan dibantu relawan, masyarakat, personel Polsek Semin dan Koramil, membersihkan puing runtuhan. Akibat robohnya atap bangunan sekolah tersebut, kerugian diperkirakan sekitar Rp25 juta.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)