Pada Bank Dunia, Bupati Jayapura Sampaikan Realita dan Solusi Bangun Papua
loading...
A
A
A
Bupati Jayapura Mathius Awoitau menghadiri undangan pertemuan bersama Bank Dunia pada Selasa (15/11/2022) di Jakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan Bank Dunia yang Practice Manager, Social Sustainability and Inclusion Global Practice, East Asia and the Pacific Regio Janmejay Singh, Senior Social Development Specialist Jessica Ludwig, Senior Social Development Specialist Enurlaela Hasanah dan Social Development Specialist Fithya Findie.
Bupati Mathius Awoitau mengatakan, dirinya diundang dalam pertemuan dengan pihak Bank Dunia untuk makan bersama yang dihadiri oleh Pimpinan Bank Dunia di Asia dan Indonesia.
Bupati menambahkan pertemuan ini diinisiasi oleh Bank Dunia. “Dalam kesempatan tersebut mengundang saya untuk makan siang bersama, Sekaligus juga mereka mau mendapatkan Informasi atau penjelasan mengenai kegiatan pembangunan di Papua, “ katanya.
“Kita sudah jelaskan panjang lebar inisiatif - inisiatif yang bisa dilakukam terus-menerus agar ada dampak positif yang mendasar dan benar-benar dirasakan oleh orang asli Papua.
Ia juga menjelaskan ada ruang-ruang khusus yang negara sediakan, tetapi sampai sekarang masih tetap saja seperti biasa. UU Otsus hadir selama ini tidak diterjemahkan secara baik, banyak anggaran yang tidak digunakan tepat sasaran.
“Intinya kita harus selalu optimis bekerja keras dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat kesejahteraan di Papua, “pungkasnya.
Bupati Mathius Awoitau mengatakan, dirinya diundang dalam pertemuan dengan pihak Bank Dunia untuk makan bersama yang dihadiri oleh Pimpinan Bank Dunia di Asia dan Indonesia.
Bupati menambahkan pertemuan ini diinisiasi oleh Bank Dunia. “Dalam kesempatan tersebut mengundang saya untuk makan siang bersama, Sekaligus juga mereka mau mendapatkan Informasi atau penjelasan mengenai kegiatan pembangunan di Papua, “ katanya.
“Kita sudah jelaskan panjang lebar inisiatif - inisiatif yang bisa dilakukam terus-menerus agar ada dampak positif yang mendasar dan benar-benar dirasakan oleh orang asli Papua.
Ia juga menjelaskan ada ruang-ruang khusus yang negara sediakan, tetapi sampai sekarang masih tetap saja seperti biasa. UU Otsus hadir selama ini tidak diterjemahkan secara baik, banyak anggaran yang tidak digunakan tepat sasaran.
“Intinya kita harus selalu optimis bekerja keras dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat kesejahteraan di Papua, “pungkasnya.
(atk)