Pemerintah Kucurkan Rp526 Miliar untuk Sukseskan KTT G20 di Bali
loading...
A
A
A
DENPASAR - KTT G20 seminggu lagi digelar, tepatnya 15-16 November 2022. Persiapan yang dilakukan telah menelan dana cukup besar, yakni Rp526 miliar lebih.
"Pemerintah sepanjang tahun ini telah mengucurkan lebih dari 526 miliar rupiah untuk menyiapkan event bergengsi ini," kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria dalam media briefing komunikasi dan publikasi G20 di Kuta, Bali, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan, dana itu digunakan untuk mempercantik venue di antaranya, Hotel Apurva Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali International Convention Center, Garuda Wisnu Kencana dan Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Selain venue, dana ratusan miliar rupiah itu juga dipakai untuk menata kawasan Nusa Dua, perbaikan jalan yang akan dilalui kepala negara dan delegasi serta mempercantik Bandara Ngurah Rai.
Menurut Andreas, dipilihnya Bali sebagai lokasi KTT adalah untuk membangkitkan ekonomi pulau dewata. Ini karena saat pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Bali benar-benar terpuruk hingga minus 9 persen.
Bali kini mulai bangkit ekonominya. "Bahkan dari laporan BPS, ekonomi Bali saat ini sudah melesat melebihi pertumbuhan nasional," ujar Andreas.
Dia memperkirakan, KTT G20 akan berdampak pada peningkatan 1,8 juta sampai 3,6 juta wisatawan asing. "Bali yang dulu sepi kini mulai ramai kembali," tandasnya.
"Pemerintah sepanjang tahun ini telah mengucurkan lebih dari 526 miliar rupiah untuk menyiapkan event bergengsi ini," kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria dalam media briefing komunikasi dan publikasi G20 di Kuta, Bali, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan, dana itu digunakan untuk mempercantik venue di antaranya, Hotel Apurva Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali International Convention Center, Garuda Wisnu Kencana dan Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Selain venue, dana ratusan miliar rupiah itu juga dipakai untuk menata kawasan Nusa Dua, perbaikan jalan yang akan dilalui kepala negara dan delegasi serta mempercantik Bandara Ngurah Rai.
Menurut Andreas, dipilihnya Bali sebagai lokasi KTT adalah untuk membangkitkan ekonomi pulau dewata. Ini karena saat pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Bali benar-benar terpuruk hingga minus 9 persen.
Bali kini mulai bangkit ekonominya. "Bahkan dari laporan BPS, ekonomi Bali saat ini sudah melesat melebihi pertumbuhan nasional," ujar Andreas.
Dia memperkirakan, KTT G20 akan berdampak pada peningkatan 1,8 juta sampai 3,6 juta wisatawan asing. "Bali yang dulu sepi kini mulai ramai kembali," tandasnya.
(nic)