Lahan Pesantren Dikuasai Pribadi, Warga Lingkup Darul Istiqomah Demo

Selasa, 07 Juli 2020 - 21:18 WIB
loading...
Lahan Pesantren Dikuasai...
Jalan masuk di Pesantren Darul Istiqomah dijaga aparat keamanan. Foto: Istimewa
A A A
MAROS - Puluhan warga yang menetap di dalam lingkungan Pesantren Darul Istiqomah Maros, melakukan aksi unjuk rasa di depan Pesantren Darul Istiqamah, Selasa, (7/7/2020).

Aksi ini dilakukan ini sebagai kecaman terhadap salah satu mantan Pimpinan Pesantren Darul Istiqomah, yang juga sebagai Wakil KetuaDPRD Provinsi Sulsel, Muzayyin Arif. Muzayyin diduga telah mengklaim kepemilikan tanah Pesantren Darul Istiqomah.



Sehingga warga yang menolak hal tersebut berkumpul di jalan masuk pesantren sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Wakil Ketua DPRD Prov Mengalih Fungsikan Aset Ummat (Pesantren Darul Istiqamah)'

"Pesantren ini sudah dibangun sejak 1970, dan itu dibangun oleh kakek kami. Pak Kiyai, menggunakan sumbangan dari warga. Namun saat ini, telah diklaim secara sepihak oleh Muzayyin Arif," terang Muallim Arif, warga saat ditemui wartawan.

Muallim mengklaim bahwa Muzayyin yang merupakan adiknya sendiri, hendak membangun Mall, serta perumahan elit di lingkungan pesantren.

Padahal menurutnya, pesantren ini merupakan tanah wakaf yang diperluas sedikit demi sedikit menggunakan sumbangan dari warga setempat.

"Waktu dia (Muzayyin) jadi pimpinan pesantren, dia menggandeng PT Relife membangun beberapa perumahan elit di tanah pesantren. Harganya bisa sampai miliaran rupiah, padahal disitukan tanah wakaf, jadi tidak bisa dimiliki oleh perorangan. Saat itu warga masih sabar," jelasnya.

Dia menambahkan, Pesantren Darul Istiqamah ini punya konsep yang berbeda. Apalagi kata dia, banyak warga yang merantau dan tinggal dipesantren.

"Jadi kalau disini mau dibangun seperti itu, otomatis rumah warga yang dikorbankan," lanjutnya
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2935 seconds (0.1#10.140)