Binar Semangat Transisi Energi G20 dari Ufuk Timur Indonesia
loading...
A
A
A
Selain ramah lingkungan, penggunaan sepeda motor listrik di Agats juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Warga Agats khawatir, menggunakan sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) mempercepat kerusakan kayu. Berbeda dengan sepeda motor listrik yang dianggap lebih aman karena laju kendaraan tak lebih dari 40 km per jam.
Memakai sepeda motor listrik juga tidak membutuhkan biaya mahal. Mengisi daya baterai tujuh sampai delapan jam bisa untuk menunjang mobilitas para tukang ojek antara 10-12 jam. Sedangkan untuk kendaraan keluarga, bisa dipakai hingga dua hari.
Abas yang berprofesi sebagai tukang ojek mengaku, token listrik seharga Rp100 ribu, bisa untuk mengisi baterai dua sepeda motor listrik miliknya. Juga untuk menyalakan televisi, kulkas, dan barang elektronik lainnya dalam satu minggu. Abas mengaku sangat terbantu adanya sepeda motor listrik ini.
Dukung Energi Bersih
Penggunaan sepeda motor listrik di Distrik Agats, tak lepas dari semangat transisi energi yang dilakukan para pemangku kepentingan di daerah tersebut. Komitmen para tetua adat dan pemerintah daerah yang dipatuhi masyarakatnya, menjadi alasan suksesnya penggunaan motor listrik di ujung timur Indonesia.
Langkah agresif warga Agats menggunakan motor listrik adalah upaya nyata sedini mungkin menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Jika kelak proses transisi energi bahan bakar fosil menjadi gas atau sumber energi baru terbarukan (EBT) lainnya dilakukan, maka kota ini menjadi yang terdepan sebagai kota ramah lingkungan.
PT Pertamina juga ada di belakang layar masifnya penggunaan sepeda motor listrik di Agats. Walaupun tak bersinggungan secara langsung, BUMN yang bergerak pada sektor energi ini, menjadi penyuplai BBM untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Asmat. Listrik yang dihasilkan dari generator, kemudian didistribusikan ke rumah-rumah penduduk sebagai sumber energi utama moda transportasi warga Agats.
"Kami dibantu oleh sekitar 18 lembaga penyalur untuk mendistribusikan BBM ke Kabupaten Asmat, salah satunya Agats. 18 lembaga penyalur ini sudah lebih dari cukup menjamin pasokan BBM aman," kata Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua dan Maluku, Edi Mangun.