Ada 2 Klaster Baru COVID-19 di Jabar, Industri dan Lembaga Pendidikan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengumumkan terdapat dua klaster baru penyebaran virus Corona (COVID-19) di Jabar.
Dua klaster baru itu, kata Gubernur Jaba, yakni industri dan lembaga pendidikan negeri di kawasan Bandung Raya. (BACA JUGA: Lacak COVID-19, Gugus Tugas Tes Peserta UTBK di 7 Perguruan Tinggi Negeri di Jabar )
"Ada dua klaster baru di Jabar ini," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini seusai rapat koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Jabar di Aula Masjid Al Amman Mapolda Jabar, Selasa (7/7/2020). (BACA JUGA: Status KBB Zona Kuning COVID-19, Bupati Sebut Ada Data yang Tak Sesuai )
"Satu klaster di kawasan industri terutama asrama atau kostan. Hal ini terjadi karena karyawan berasal dari pabrik dan industri berbeda. namun mereka berada di kawasan tempat tinggal yang sama yakni satu lokasi pemukiman atau kosan," ujar Kang Emil.
Klaster kedua, yakni di lembaga pendidikan negeri. "Dua klaster baru ini sudah kami lakukan tracing dan tracking, dan sudah ada hasilnya," tutur Gubernur.
Kang Emil menuturkan, saat ini tren reproduksi COVID-19 di Jabar selama dua pekan di angka 0,91. "Data dua minggu itu, indeks harian fluktuatif, rata rata 0,91 itu," ungkap dia.
Meski relatif rendah dan saat ini masuk fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, Kang Emil mengimbau masyarakat Jabar tetap waspada.
"Kampanye AKB harus diperkuat secara masif. Masyarakat melihatnya jangan balik lagi ke seperti dulu (kondisi normal). Ini (AKB) akan kami edukasi terus di media mainstream," pungkas Kang Emil.
Dua klaster baru itu, kata Gubernur Jaba, yakni industri dan lembaga pendidikan negeri di kawasan Bandung Raya. (BACA JUGA: Lacak COVID-19, Gugus Tugas Tes Peserta UTBK di 7 Perguruan Tinggi Negeri di Jabar )
"Ada dua klaster baru di Jabar ini," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini seusai rapat koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Jabar di Aula Masjid Al Amman Mapolda Jabar, Selasa (7/7/2020). (BACA JUGA: Status KBB Zona Kuning COVID-19, Bupati Sebut Ada Data yang Tak Sesuai )
"Satu klaster di kawasan industri terutama asrama atau kostan. Hal ini terjadi karena karyawan berasal dari pabrik dan industri berbeda. namun mereka berada di kawasan tempat tinggal yang sama yakni satu lokasi pemukiman atau kosan," ujar Kang Emil.
Klaster kedua, yakni di lembaga pendidikan negeri. "Dua klaster baru ini sudah kami lakukan tracing dan tracking, dan sudah ada hasilnya," tutur Gubernur.
Kang Emil menuturkan, saat ini tren reproduksi COVID-19 di Jabar selama dua pekan di angka 0,91. "Data dua minggu itu, indeks harian fluktuatif, rata rata 0,91 itu," ungkap dia.
Meski relatif rendah dan saat ini masuk fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, Kang Emil mengimbau masyarakat Jabar tetap waspada.
"Kampanye AKB harus diperkuat secara masif. Masyarakat melihatnya jangan balik lagi ke seperti dulu (kondisi normal). Ini (AKB) akan kami edukasi terus di media mainstream," pungkas Kang Emil.
(awd)