Hari Santri Momentum Berjihad Perdalam Ilmu Pengetahuan

Senin, 24 Oktober 2022 - 23:14 WIB
loading...
A A A
“Negara kita adalah negara demokrasi mau tidak mau santri juga harus berperan. Karena sesuai yang dikatakan Mbah Moen (alm KH Maimun Zubair), Indonesia itu masih butuh pasangan antara nasionalis-religius atau religius nasionalis,” ungkapnya.

Karena keanekaragaman dan kebhinekaan yang ada di negara kita ini harus terakumulasi dengan baik dan jangan sampai menimbulkan kubu-kubu perbedaan yang hanya akan merenggangkan persatuan bangsa yang sungguh tak ternilai.

“Jangan sampai agama justru dijadikan sebagai alasan untuk meng kotak-kotak seluruh kehidupan yang ada di negara kita ini. Banyak perbedaan di negara kita, tapi tetap bisa menjadi satu. Tentunya itu sangat mahal harganya, sangat mahal sekali,” jelasnya.

Pria yang kerap disapa Gus Shohib ini mengungkapkan proyeksi santri pada 10 tahun kedepan, yang menurutnya para santri sudah harus mulai mewarnai berbagai sudut kehidupan mulai demokrasi, pendidikan, hingga hal-hal esensial dalam pemerintahan dengan membawa nilaiakhlakul karimahyang melekat erat pada pribadi santri.

“Kita tetap berharap santri betul-betul bisa ikut mewarnai mulai dari demokrasi yang ada di negara ini, termasuk juga pendidikan dan juga hal-hal yang lain. Karena mohon maaf,di dunia santri itu yang dididik pertama itu adalah tentangakhlakul karimah,” ungkapnya.

Dia juga berharap pemerintah bisa turut hadir dan memberikan perhatian kepada pendidikan pesantren, yang memiliki potensi besar mampu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki nasionalisme dan pondasi agama yang kokoh.

“Pemerintah wajib hadir dalam pendidikan pesantren untuk membantu terkait penyediaan sarana prasarana yang mumpuni sehingga dilirik oleh khususnya masyarakat kota untuk memasukkan anaknya ke pondok pesantren pesantren yang haluannya Aswaja(Ahlussunnah Wal Jamaah)yaitu salah satu aliran pemahaman teologi dalam akidah Islam,” ucap Gus Shohib.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ustmani Kajen, Pekalongan itu berpesan kepada segenap santri untuk terus mempelajari agama sebagaimana yang dikehendaki oleh Nabi Muhammad SAW, ajaran yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta dan anti kekerasan.

“Tentunya para santri untuk terus giat belajar. Seperti apa Islam yang dikehendaki oleh Kanjeng Nabi Muhammad. Jadi santri-santri harus sabar dan bersungguh dalam proses belajarnya untuk nanti biar betul-betul paham dengan apa yang dikehendaki oleh kanjeng Nabi Muhammad, SAW,” pungkasnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2298 seconds (0.1#10.140)