Sadis! Bayi Perempuan Berusia 3 Bulan Tewas Dibanting Paman ke Lantai
loading...
A
A
A
MAROS - Bayi perempuan yang berumur tiga bulan tewas bersimbah darah di kamar rumah nenenya, Dusun Parangki, Desa Mattoangin, Maros, Sulawesi Selatan. Bayi tak berdosa ini mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya setelah dibanting paman sendiri. Kepala korban luka parah, diduha pecah akibat dibenturkan ke lantai.
Polisi yang tiba ke lokasi mendapat perlawanan dari pelaku. Namun akhirnya pelaku bernama MR (22) berhasil diringkus dan digelandang ke kantor polisi.
Sejumlah saksi diperiksa polisi guna mengungkap motif penganiayaan bayi ini. "Pelaku sempat melawan saat akan ditangkap. Namun akhirnya anggota berhasil memiting pelaku dan kita bawa ke mako," ujar seorang petugas.
Baca juga: Banjir Terjang Merangin, Puluhan Rumah Roboh dan Akses Transportasi Lumpuh
Mengatahui cucunya tewas secara tragis, Salmah, nenek korban shock dan menangis tiada henti. Bayi tersebut selama ini tinggal bersama neneknya karena orang tuanya, Hamsa dan Munawarah sedang sakit di Gowa. "Bayi tersebut dititipkan ke rumah sini," Salmah.
Salmah mengaku, MR sebelum melakukan penganiayaan, sempat meminta kepada orang tuanua untuk dinikahkan. Namun hal tersebut tidak diwujudkan karena keterbatasan ekonomi.
Sementara, mayat bayi telah dimakamkan di kampung halaman orang tuanya, di Gowa.
Lihat Juga: Pilu Bocah di Tangerang, Disetrum dan Disiram Miras Gegara Dituduh Mencuri Uang Rp700 Ribu
Polisi yang tiba ke lokasi mendapat perlawanan dari pelaku. Namun akhirnya pelaku bernama MR (22) berhasil diringkus dan digelandang ke kantor polisi.
Sejumlah saksi diperiksa polisi guna mengungkap motif penganiayaan bayi ini. "Pelaku sempat melawan saat akan ditangkap. Namun akhirnya anggota berhasil memiting pelaku dan kita bawa ke mako," ujar seorang petugas.
Baca juga: Banjir Terjang Merangin, Puluhan Rumah Roboh dan Akses Transportasi Lumpuh
Mengatahui cucunya tewas secara tragis, Salmah, nenek korban shock dan menangis tiada henti. Bayi tersebut selama ini tinggal bersama neneknya karena orang tuanya, Hamsa dan Munawarah sedang sakit di Gowa. "Bayi tersebut dititipkan ke rumah sini," Salmah.
Salmah mengaku, MR sebelum melakukan penganiayaan, sempat meminta kepada orang tuanua untuk dinikahkan. Namun hal tersebut tidak diwujudkan karena keterbatasan ekonomi.
Sementara, mayat bayi telah dimakamkan di kampung halaman orang tuanya, di Gowa.
Lihat Juga: Pilu Bocah di Tangerang, Disetrum dan Disiram Miras Gegara Dituduh Mencuri Uang Rp700 Ribu
(msd)